Menteri Dalam Negeri Taliban Masuk Daftar Terorisme AS & Orang Paling Diburu FBI | merdeka

 

Menteri Dalam Negeri Taliban Masuk Daftar Terorisme AS & Orang Paling Diburu FBI | merdeka.com

Menteri Dalam Negeri Taliban Masuk Daftar Terorisme AS & Orang Paling Diburu FBI
Wakil pemimpin dan negosiator Taliban, Abdul Ghani Baradar (tengah paling depan) dan delegasi Taliba. ©Alexander Zemlianichenko/Reuters
DUNIA | 8 September 2021 12:27

Merdeka.com - Taliban telah mengumumkan pemerintahan barunya. Sejumlah nama menduduki posisi penting. Namun ada salah satu nama yang masuk dalam daftar terorisme Amerika Serikat (AS) yaitu Menteri Dalam Negeri, Sirajuddin Haqqani.

Sejumlah kekuatan dunia telah menyampaikan kepada Taliban kunci dari perdamaian dan kemajuan adalah pemerintahan yang inklusif dan penegakan HAM.

Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, dalam pernyataan publik pertamanya setelah kelompok tersebut merebut Afghanistan, menyampaikan pihaknya berkomitmen dengan seluruh hukum dan perjanjian internasional dan berkomitmen untuk tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Sirajuddin Haqqani merupakan putra pendiri Jaringan Haqqani, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Washington. Dia adalah salah satu orang yang paling diburu FBI karena keterlibatannya dalam serangan bom bunuh diri dan keterkaitannya dengan Al Qaida.

AS menyampaikan pihaknya khawatir dengan rekam jejak beberapa anggota kabinet Taliban dan mengatakan tidak ada perempuan yang dilibatkan.

“Dunia mengawasi dengan teliti,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dilansir Reuters, Rabu (8/9).

Warga Afghanistan yang menikmati kemajuan besar dalam bidang pendidikan dan kebebasan sipil selama 20 tahun pemerintahan yang didukung AS masih takut dengan Taliban dan unjuk rasa harian tetap berlanjut sejak Taliban merebut Kabul, menjadi tantangan bagi penguasa baru tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki menyampaikan kepada wartawan di dalam Air Force One, saat Presiden Joe Biden terbang ke New York, tidak akan ada pengakuan terhadap pemerintahan Taliban. (mdk/pan)

Baca juga:

Baca Juga

Komentar