Mensos Risma Paksa Anak Tunarungu Bicara, Kiai Muda NU Lontarkan Kritik Keras - suara

 

Mensos Risma Paksa Anak Tunarungu Bicara, Kiai Muda NU Lontarkan Kritik Keras

Pada momen itu, Risma tampak memaksa anak tunarungu untuk bicara.

Wakos Reza Gautama
Mensos Risma Paksa Anak Tunarungu Bicara, Kiai Muda NU Lontarkan Kritik Keras
ILustrasi Mensos Tri Rismaharini. Risma dikritik karena memaksa anak tunarungu bicara. [SuaraJatim/Adi Permana]

SuaraLampung.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menjadi trending topic di media sosial. Terpantau tagar Bu Risma menggema di linimassa Twitter malam ini. 

Setidaknya hingga pukul 19.37 WIB, Risma duduk di ranking satu trending topic Twitter. Penyebabnya warganet ramai menyoroti ulah Risma terhadap anak penyandang disabilitas. 

Di peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 yang disiarkan di YouTube Kemensos, Risma terlihat bersama anak-anak penyandang disabilitas. 

Pada momen itu, Risma tampak memaksa anak tunarungu untuk bicara. Risma memandu seorang anak tunarungu untuk bicara. Anak tersebut tampak kesulitan bicara mengikuti perkataan Risma. Risma bahkan enggan memakai jasa bahasa isyarat dan meminta anak itu untuk bicara. 

Baca Juga: Gaduh Mensos Risma, Trending di Twitter Paksa Tuna Rungu Bicara, Warganet: Speechless gw!

Sontak saja sikap Risma itu langsung mendapat kritik dari anak difabel yang juga perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Stefanus.

Stefanus menyampaikan kritiknya langsung di atas panggung di hadapan Risma. 

"Saya mau berbicara dengan ibu sebelumnya. Ibu saya harap sudah mengetahui tentang bahwasanya anak tuli itu. Memang menggunakan alat bantu dengar tapi tidak dipaksa untuk berbicara. Tadi saya sangat kaget ketika ibu memberikan pernyataan," kata Stefanus.

Risma langsung mendekati Stefanus dan merangkulnya. Stefanus lalu mempertanyakan apakah dirinya salah berbicara seperti itu. Risma menjawab tidak. 

Stefanus menyampaikan bahwa bahasa isyarat itu penting bagi orang seperti dirinya. "Bahasa isyarat itu seperti harta bagi kami," kata dia. 

Baca Juga: Mensos Risma Bentuk Komisi Disabilitas: Dengan Adanya Komisi Ini Beban Saya Berkurang

Risma lalu mengklarifikasi mengapa dirinya memaksa anak tunarungu bicara. Risma mengatakan,tidak mengurangi menggunakan bahasa isyarat. Menurutya, Tuhan memberikan mulut, telinga, mata.

"Yang ingin ibu ajarkan kepada kalian terutama anak-anak yang menggunakan alat bantu dengar, sebetulnya tidak mesti dia bisu. Jadi karena itu, kenapa ibu paksa kalian untuk bicara, ibu paksa memang supaya kita bisa maksimal memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita," kata Risma.

Cara Risma memperlakukan anak-anak difabel ini  mendapat kritik tajam dari warganet. Salah satu yang ikut mengkritik Risma ialah kiai muda NU Nadirsyah Hosein atau Gus Nadir. 

Lewat akun Twitternya, Gus Nadir mengatakan bahwa Risma adalah menteri bukan terapis bicara yang melatih orang kesulitan bicara di publik. 

Gus Nadir meminta Risma tidak memaksa orang di luar batas kemampuan yang Allah beri. 

"Ibu itu menteri, bukan terapis bicara yg melatih orang kesulitan bicara di publik. Ibu itu menteri, bukan memaksa orang di luar batas kemampuan yg Allah beri. Ibu itu menteri, bicaralah soal kebijakan agar negara berpihak pada mereka" tulis Gus Nadir di Twitter. 

Baca Juga

Komentar