Pfizer-BioNTech Klaim Dosis Booster Mampu Tangkal Omicron

 

Pfizer-BioNTech Klaim Dosis Booster Mampu Tangkal Omicron

PA/VICHAN POTI via DW INDONESIA
PA/VICHAN POTI via DW INDONESIA

Tes laboratorium menunjukkan peningkatan antibodi 25 kali lipat. Namun, perusahaan juga mengumumkan peringatan bahwa dua dosis awal vaksin mungkin tidak cukup mencegah infeksi dari varian yang sangat mudah menular.

"Meskipun dua dosis vaksin bisa memberikan perlindungan dari penyakit parah yang disebabkan varian Omicron, tetapi perlindungan bisa dimaksimalkan dengan dosis ketiga vaksin kami,” kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Indonesia Tetap Berangkatkan Jemaah Umrah ke Arab Saudi meski Ada Varian Omicron

Hasil tes laboratorium dari sampel darah yang diambil sebulan setelah pemberian booster menunjukkan adanya peningkatan antibodi penetralisir secara signifikan terhadap varian Omicron.

Studi Pfizer masih perlu menjalani tinjauan ilmiah, tetapi pada studi awal ini terdapat informasi konkret tentang efektivitas vaksin booster dan varian Omicron.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Masih banyak yang belum diketahui tentang varian Omicron, tetapi varian ini telah terdeteksi di 57 negara dan diperkirakan ada peningkatan kasus di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Baca juga: Australia Laporkan Kasus Covid-19 Varian Mirip Omicron

Jerman pesan jutaan booster setelah pemerintah baru dilantik

Pada saat yang sama, Jerman melakukan pemesanan vaksin booster buatan BioNTech-Pfizer dalam jumlah besar. Menurut Asosiasi Dokter Nasional, sekitar 6,5 juta dosis telah dipesan dalam beberapa pekan terakhir.

Badan pengendalian pandemi Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengatakan, pada Rabu, sekitar 18,7 persen dari jumlah populasi penduduk telah menerima suntikan booster, tidak lama setelah pemerintahan baru dilantik, sebagai bentuk pemenuhan janji kampanye dalam melakukan vaksinasi sebagai landasan kebijakan memerangi pandemi.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengundurkan diri dan digantikan oleh ahli epidemiologi dari Sosial Demokrat (SPD) Karl Lauterbach.

Baca juga: WHO: Risiko Infeksi Ulang Varian Omicron Mungkin Lebih Tinggi, tapi Gejala Ringan

"Kementerian ini akan lebih fokus dari sebelumnya,” kata Spahn dalam upacara serah terima jabatan.

"Mutasi virus menunjukkan kita masih berada di tengah pandemi,” kata Spahn, sambil mengucapkan selamat kepada Lauterbach.

Lauterbach sendiri mengucapkan terima kasih dan berjanji akan melakukan segala hal yang memungkin untuk menyelesaikan varian Omicron.

Baca juga: Rusia Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron: 2 Warga dari Afrika Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya