Deretan Sumber Daya Alam Ukraina Terancam Rusak Karena Perang - CNBC Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Deretan Sumber Daya Alam Ukraina Terancam Rusak Karena Perang - CNBC Indonesia

Share This

 

Deretan Sumber Daya Alam Ukraina Terancam Rusak Karena Perang

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
News
Kamis, 24/02/2022 12:40 WIB
Foto: Cover Artikel/ Perang Ukrania Rusia/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang meletus di Ukraina. Ledakan dilaporkan terjadi di ibu kota Ukraina Kyiv, Kamis (24/2/2022) waktu setempat. Dua media yakni CNBC International dan CNN International melaporkan ini.

Akibatnya, rantai pasokan untuk produk pertanian dan logam diprediksi akan terganggu karena perang yang berkecamuk.

Ukraina dianggap sebagai "keranjang roti Eropa". Invasi akan mengakibatkan rantai pasokan makanan menjadi terpukul, kata Alan Holland, CEO dan pendiri di perusahaan teknologi sumber Keelvar. Ini tak lepas dari potensi alam yang di Ukraina.

Ukraina adalah pemain utama ekspor tanaman sereal seperti posisi pertama di dunia sebagai eksportir bunga matahari mentah. Kemudian posisi ke-2 di dunia sebagai eksportir bisa colza.

Ukraina juga menempati posisi ke-3 di dunia sebagai eksportirfrozen fowlsdan posisi ke-4 di dunia sebagai eksportir jagung. Lalu, eksportir madu alami nomor 5 dunia.

Ukraina pun diproyeksikan menjadi pengekspor jagung terbesar ketiga di dunia pada musim 2021/22 dan pengekspor gandum terbesar keempat, menurut data Dewan Biji-bijian Internasional. Rusia adalah pengekspor gandum terbesar di dunia.

Selain dari tanaman, kandungan alam di perut bumiUkarina juga potensial. Berikut potensi alam hasil tambang yang dihimpun oleh Tim Riset CNBC, mengutip Ukraine Invest:

Mineral logam

• Posisi ke-7 di dunia dalam ekstraksi besi: 39 juta ton dan 2,4% dari produksi global (setelah Australia, Cina, Brasil, India, Rusia, dan RSA)

• Posisi ke-8 di dunia dalam ekstraksi mangan: 651 ribu ton dan 3,6% dari output global (setelah RSA, Australia, Cina, Gabon, Brasil, Ghana, dan India)

• Posisi ke-6 di dunia dalam ekstraksi titanium: 431 ribu ton dan 6,3% dari produksi global (setelah China, RSA, Australia, Kanada Mozambik)

• Posisi kedua di dunia dalam ekstraksi galium: 9 ton dan 2,9% dari output global (setelah China)

• Posisi ke-5 di dunia dalam ekstraksi germanium: 1 ton dan 1% dari output global (setelah Cina, Rusia, AS, dan Jepang)

Mineral non-logam

• Posisi ke-6 di dunia dalam ekstraksi kaolin: 2,4 juta ton dan 5,9% dari output global (setelah Cina, AS, Jerman, India, dan Republik Ceko)

• Posisi ke-10 di dunia dalam ekstraksi zirkonium silikat: 26 ribu ton dan 1,9% dari output global (setelah Australia, RSA, Cina, Mozambik, Senegal, AS, Kenia, India, dan Indonesia)

• Posisi ke-8 di dunia dalam ekstraksi grafit: 13 ribu ton dan 1,3% dari output global (setelah Cina, Brasil, Korea Utara, India, Rusia, Kanada, dan Madagaskar)

Bahan bakar mineral

• Posisi ke-13 di dunia dalam ekstraksi batubara pembangkit listrik: 18,9 juta ton dan 0,4% dari output global (setelah China, India, AS, Indonesia, Australia, RSA, Rusia, Kolombia, Kazakhstan, Polandia, Vietnam, dan Kanada )

• Posisi ke-12 di dunia dalam ekstraksi batu bara kokas: 5,2 juta ton dan 0,5% dari output global (setelah Cina, Australia, Rusia, AS, India, Kanada, Mongolia, Kazakhstan, Polandia, Mozambik, dan Kolombia)

• Posisi ke-10 di dunia dalam ekstraksi uranium: 1 ton dan 1,4% dari output global (setelah Kazakhstan, Kanada, Australia, Namibia, Niger, Uzbekistan, Rusia, Cina, dan AS)


(ras)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages