Ini Proyek Bendungan Bener & Pertambangan di Warga Desa Wadas - Merdeka

 

Ini Proyek Bendungan Bener & Pertambangan di Warga Desa Wadas

Bendungan Bener. ©purworejokab.go.id
PERISTIWA | Rabu, 9 Februari 2022 15:26:28
Reporter : Henny Rachma Sari

Merdeka.com - Warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bersikeras menolak penambangan di tanah kelahiran mereka. Sebab, hal itu akan mengancam keberadaan 27 sumber mata air.

Imbasnya, berpotensi merusak lahan pertanian. Padahal, bertani merupakan mata pencaharian warga Desa Wadas selama ini.

Penolakan merupakan imbas dari perut bumi Desa Wadas akan dikeruk guna memperoleh batuan Andesit di dalamnya. Nantinya, andesit akan digunakan untuk merealisasikan pembangunan Bendungan Wadas, yang merupakan salah satu proyek strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Jokowi menargetkan percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN). Langkah serius Jokowi tersebut terlihat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden nomor 109/2020.

Terdapat 201 proyek dan 10 program yang ditargetkan percepatan pengerjaannya dengan nilai total Rp4.809,7 triliun.

Dikutip situs Kementerian Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Bener ditargetkan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dan nomor dua di Asia Tenggara.

Betapa tidak, nantinya Bendungan Bener akan memiliki ketinggian 159 meter dengan panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah 290 meter.

Selain itu, Bendungan Bener ditargetkan memiliki kapasitas sebesar 100.94M³ diharapkan dapat mengairi lahan seluas 15069 Ha, mengurangi debit banjir sebesar 210 M³/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6,00 MW.

Tak hanya itu, Bendungan Bener ditargetkan mampu menyuplai kebutuhan air sebanyak 1.500 liter/detik untuk Kabupaten Purworejo, Kebumen dan Kulonprogo. Airnya sendiri dikumpulkan dari aliran sungai Bogowonto yang diapit dua bukit di lokasi tersebut

Serta nantinya akan dibangun juga PLTA dengan besaran 6 Megawatt (MW). Proyek ini sudah dijalankan sejak Mei 2019.

Proyek Pengerjaan

Untuk merealisasikan pembangunan fantastis itu diperlukan lahan seluas 145 hektar di Kabupaten Purowrejo, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Wadas.

Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.

Penambangan akan dilakukan di atas lahan seluas 145 hektare ditambah 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju proyek.

Penambangan akan dilakukan menggunakan metode blasting atau bahan peledak.

Peluncuran Proyek 2018 Target Rampung 2023

Proytek tersebut diluncurkan Jokowi pada tahun 2018. Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan Rp8,44 triliun untuk pembangunan tiga bendungan besar, termasuk Bendungan Bener.

Rinciannya, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan dengan kapasitas 104,83 juta meter kubik senilai Rp3,82 triliun. Bendungan Bener dengan kapasitas 90,39 juta meter kubik senilai Rp3,79 triliun. Serta Bendungan Sidan di Bali, dengan kapasitas 3,8 juta meter senilai Rp830 miliar.

"Pembangunan bendungan, embung, dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers resmi, (24/11/2018) silam.

Dalam data paparan perencanaan Kementerian PUPR, bendungan ini merupakan bagian-bagian dari strategi ketahanan pangan. Lebih khusus, penyediaan insfrastruktur irigasi di Kabupaten Purworejo dan sumber air baku bagi Kabupaten Purworejo dan Kebumen di Jawa Tengah, serta Kabupaten Kulon Progo di DI Yogyakarta.

Jokowi menargetkan Bendungan Bener di Desa Wadas akan selesai 2023.

2 dari 3 halaman

Update Terbaru Proyek Bendungan Bener

Dikutip dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) kabar terbaru proyek Bendungan Bener, sebagai berikut:

Investasi Total : 2,060 Triliun
Sumber APBN-APBD : 2,060 Triliun
Sumber Swasta : –
Sumber Belum Ditentukan : –
Skema Pendanaan : APBN

Lokasi : Purworejo, Jawa Tengah
Penanggung Jawab Proyek : Kementerian PUPR
Rencana Mulai Konstruksi: 2018
Rencana Mulai Operasi : 2023
Status Terakhir : Konstruksi 15 persen

Baca Juga

Komentar