Menlu AS Sebut Rusia Bisa Serang Ukraina dalam Beberapa Hari, Singgung Alasan Senjata Kimia
NEW YORK, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken belum yakin Rusia tak jadi menyerang Ukraina. Bahkan di forum Dewan Keamanan PBB, Kamis (17/2/2022), dia menegaskan Rusia bisa saja menyerang negara tetangganya itu dalam beberapa hari mendatang.
Blinken juga menuduh Rusia sedang membuat alasan untuk membenarkan aksinya menyerang Ukraina. Disebutkan, Rusia bisa saja berdalih serangannya sebagai kabar hoaks atau merespons pembersihan etnis. Selain itu, Blinken juga menyinggung alasan serangan drone serta penggunaan senjata kimia.
"Rusia mungkin menggambarkan peristiwa ini sebagai pembersihan etnis atau genosida," kata Blinken, dalam pertemuan di Markas Besar PBB New York, dikutip dari Reuters, Jumat (18/2/2022).
Lebih lanjut dia mendesak Rusia untuk serius menunjukkan bukti penarikan pasukan dari perbatasan serta mengumumkannya secara terbuka serta mau duduk bersama untuk berunding.
"Ungkapkan dengan jelas, nyatakan dengan jelas kepada dunia, kemudian tunjukkan dengan memulangkan pasukan, tank, pesawat Anda kembali ke barak dan hanggar dan kirim diplomat Anda ke meja perundingan," kata Blinken.
"Saya berada di sini, hari ini, bukan untuk memulai perang, tapi untuk mencegahnya," ujarnya, di sidang membahas Perjanjian Minsk itu. Perjanjian Minsk dibuat bertujuan untuk mengakhiri konflik selama 8 tahun antara pasukan Ukraina dengan kelompok pemberontak yang didukung Rusia.
Blinken mengatakan informasi yang dia terima dari intelijen, pasukan Rusia sudah bersiap untuk melancarkan serangan ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang serta menentukan target utamanya, termasuk Ibu Kota Kiev. Blinken juga meminta mitranya Sergei Lavrov untuk bertemu pekan depan membahas ketegangan ini.
Sementara itu Wakil Menlu Rusia Sergei Vershinin menyesalkan pernyataan Blinken, bahkan menyebutnya berbahaya karena semakin memicu ketegangan.
Vershinin kembali menegaskan, pasukan Rusia tetap berada di wilayahnya, tidak menyeberang, bahkan beberapa unit sudah pulang ke pangkalan mereka setelah mengikuti latihan perang.
Dia juga mengimbau kepada anggota Dewan Keamanan untuk tidak mengubah forum tersebut menjadi sirkus, seraya menyebut tuduhan bahwa Rusia akan menyerang Ukraina tak berdasar.
"Saya kira kita sudah cukup berspekulasi tentang itu. Kami sudah lama mengklarifikasi dan menjelaskan semuanya," tuturnya.
Rusia berulang kali membantah akan menyerang Ukraina. Krisis ini telah memicu NATO, dipimpin oleh AS, untuk meningkatkan kehadirannya di negara-negara anggota yang lebih dekat ke Rusia atau Ukraina. Ukraina bukan anggota NATO, meski menjalin kerja sama erat. Sementara Rusia menolak rencana bergabungnya Ukraina dengan NATO.
Editor : Anton Suhartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar