Viral Video Wayang Haram, Dalang Banyumas Bakal Polisikan Khalid Basalamah - detik

 

Viral Video Wayang Haram, Dalang Banyumas Bakal Polisikan Khalid Basalamah

Arbi Anugrah
SHARE
Pagelarang wayang kulit di festival banyuwangi 2021
Ilustrasi wayang kulit Foto: (Ardian Fanani/detikcom)

Banyumas - Video ceramah Khalid Basalamah yang mengatakan wayang dianggap haram dalam ajaran Islam beredar viral. Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Eks Karesidenan Banyumas, bakal melaporkan pendakwah Khalid Basalamah terkait ceramah itu ke Bareskrim Mabes Polri.

Video ceramah berjudul Wayang Haram yang diunggah oleh akun Yarif.TV di kanal YouTube itu banyak dikomentari oleh netizen. Pantauan detikJateng, video yang diunggah sekitar setahun lalu itu telah ditonton hingga 45 ribu tayangan dengan 2,5 ribu komentar. Namun, saat ini video tersebut tidak bisa diakses.

Dalam video itu Khalid Basalamah meminta dalang agar bertobat dan wayang bisa dimusnahkan. Hal tersebut dia katakan setelah sebelumnya terdapat pertanyaan dari seseorang yang mengaku menyukai wayang dan bagaimana tobat profesi dalang.

"Kalau masalah taubat ya taubat nasuha kepada Allah SWT dengan tiga syarat yang sudah kita tahu, meninggalkan dosa dosa, menyesal dan janji sama Allah tidak mengulanginya dan kalau dia punya (wayang) mka lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata ini lebih baik dihilangkan," kata Khalid Basalamah seperti dikutip detikJateng dari kanal YouTube, Senin (14/2/2022).

Khalid Basalamah menekankan agar tidak keluar dari norma agama, Islam menurutnya harus menjadi budaya bukan sebaliknya.

"Kita tidak akan berbicara dalam ceramah seperti ini bukan menjatuhkan, bukan sama sekali. Tapi kita sudah harus tahu dan sadar kalau kita muslim dan muslim ini dipandu oleh agama. Makanya saya bilang, caranya harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya, jangan kita balik jangan budaya di Islamkan, susah," ucapnya.

Dia menjelaskan jika mengislamkan budaya justru membuat repot. Pertimbangannya budaya banyak sekali, dan standar yang mana yang harus dipegang.

"Kalau itu memang peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu. Tapi kan bukan itu harus dilakukan, sementara di dalam Islam dilarang, harusnya kita tinggalkan," ucapnya.

Persatuan dalang meradang

Video itu pun menuai beragam reaksi dari netizen. Termasuk Pepadi eks Banyumas yang geram karena tradisi wayang diminta untuk dimusnahkan.

"Bagi kami biasa wayang disebut bid'ah atau wayang barang haram, itu kadang kita biasa saja. Tapi ketika ada kalimat itu sebaiknya dimusnahkan, waduh ini kalau dalam istilah pewayangan ini, 'sedumuk batuk senyari bumi' ini sudah nantang perang," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Pepadi Eks Karesidenan Banyumas, Bambang Barata Aji saat dihubungi detikJateng, hari ini.

Dia mengatakan jika wayang merupakan produk seni budaya yang ditemukan pada berbagai kelompok etnik di nusantara dengan berbagai ekspresi, mulai dari wayang purwa, wayang golek, wayang orang, wayang beber dan lain lain. Bambang yang juga merupakan anak dalang senior di Banyumas atau dalang Sawan, ini ingin terus melestarikan budaya wayang.

"Ini merupakan perjuangan panjang kita. Sakit kalau ngomong wayang, hidup saya keluarga besar 13 bersaudara, itu hidupnya dari bapak saya yang seorang dalang dan kakek saya juga dalang. Saya tahu pengrawit bapak saya, sinden-sinden bapak saya itu perjuangannya hidupnya tidak ringan. Tapi karena kecintaannya dari situ dan cari makanannya dari situ lho kok ngomong kayak gitu," ujarnya.

Beri Kesempatan Khalid Basalamah Minta Maaf

Bambang menyebut dirinya sudah berkoordinasi dengan Pepadi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun pihaknya masih akan memberikan kesempatan agar Khalid Basalamah meminta maaf secara terbuka sebelum melaporkan isi ceramah soal wayang haram tersebut ke Bareskrim Mabes Polri.

"Jadi bagi kami kaum budayawan sebenarnya sudah sengat marah, tapi kami masih kasih kesempatan setelah berdiskusi dengan banyak teman, tidak hanya Jawa Tengah, saya juga sudah bicara dengan teman teman di Jawa timur, salah satunya Ki Jati Kusumo. Artinya mereka semuanya mendukung," ucapnya.

Dia menyebut wayang merupakan produk budaya yang telah melalui berbagai zaman. Terlebih Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Nusantara juga menggunakan wayang sebagai sarana dakwah.

"Apalagi wayang ini sudah dinyatakan sebagai word haritag oleh UNESCO, jadi ini kan karya agung leluhur," ucapnya.

"Orang Nusantara ini kan filosofinya sebetulnya toleran, kalau ada persoalan ada konflik pertama pakai istilah bahasa Jawa, kita ngalah dulu, didesak terus kita ngalih menghindar dulu, tapi kalau pada titik tertentu kita tetep di desak-desak, ngamuk," ucapnya.

Pepadi Banyumas beri 3 syarat ke Khalid Basalamah

Bambang menyebut sebelum melangkah ke jalur hukum, dia memberi kesempatan Khalid Basalamah untuk minta maaf 2x24 jam terhitung sejak 13 Februari kemarin. Selain itu, dia juga memberikan sejumlah syarat lain.

"Saya akan membuktikan bahwa itu serius tidak hanya permintaan maaf. Saya minta tambahan persyaratan tiga hal, satu nonton wayang Purwo di Jawa Tengah, dua nonton wayang orang bharata di Jakarta, ketiga untuk melihat perjuangan serius tentang wayang, bukan hanya urusan teknis tapi juga urusan penghidupan, datanglah ke perajin wayang atau perajin gamelan di Yogyakarta. Itu persyaratannya, kalau tidak dalam waktu 14x24 jam artinya dua minggu kita akan ke Bareskrim polri tanggal 1 Maret," bebernya.

Bambang memastikan jika permintaan itu tidak dijalankan, pihaknya bakal melapor ke Mabes Polri.

"Itu kalau ada permintaan maaf sebelumnya (melakukan tiga syarat). Tapi kalau 2x24 jam sampai besok pukul 14.00 WIB belum ada permintaan maaf, saya besok sore sudah di Jakarta dan saya segerakan berkoordinasi, paling lambat Kamis atau Jumat kami akan ke Mabes Polri, dan saya tidak sendirian, tidak hanya Pepadi, tapi plus komunitas lain yang se aspirasi," ujarnya.

Sementara itu, pihak Khalid Basalamah belum bisa dimintai konfirmasi dan tanggapan terkait berita ini.

Simak Video "Kontroversi Ceramah Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram"

(ams/aku)

Baca Juga

Komentar