Jenis Rudal Roket hingga Bom Dalam Perang Rusia vs Ukraina
Rusia menggunakan berbagai jenis roket dalam misi menyerang Ukraina. (Foto: AFP/SERGEY BOBOK)
Jakarta, CNN Indonesia --
Perang antara Rusia dan Ukraina merupakan konflik terbesar di daratan Eropa sejak Perang Dunia II. Perang ini melibatkan berbagai persenjataan, mulai dari serangan udara, roket, artileri, hingga bom.
Militer Rusia dilaporkan menggunakan pesawat tempur dan rudal jelajah Kalibr untuk menyerang berbagai fasilitas di seluruh Ukraina.
Kalibr adalah senjata dengan akurasi yang presisi, tetapi fasilitas militer Ukraina dan gedung-gedung pemerintah yang dijadikan sasaran di Kyiv dan Kharkiv terletak dekat dengan daerah pemukiman.
Hal yang sama berlaku untuk roket yang dibawa oleh pesawat tempur Rusia. Roket menyerang menargetkan infrastruktur militer yang juga melibatkan kerusakan tambahan.
Militer Rusia juga disebut menggunakan rudal Iskander yang memiliki jangkauan hingga 500 kilometer dan membawa hulu ledak yang jauh lebih kuat dan dapat menghancurkan gedung-gedung besar dan beberapa fasilitas yang dibentengi. Beberapa rudal Iskander diluncurkan dari wilayah sekutu Rusia Belarusia, yang telah menjadi markas bagi invasi Rusia.
Selain rudal Iskander, Rusia juga menggunakan peluncur roket ganda Grad (Hail), Smerch (Tornado) dan Uragan (Hurricane) yang dirancang untuk menembakkan roket. Tembakan ini ditujukan untuk menghancurkan konsentrasi pasukan atau peralatan militer Ukraina.
Dilansir dari India Express, militer Rusia juga dibekali berbagai unit artileri kuat rancangan Soviet dengan kode nama berdasarkan bunga, seperti self-propelled 203-mm Peony dan 152-mm Hyacinth, dan Acacia self-propelled howitzer.
Selain serangkaian rudal dan artileri, Rusia juga menggunakan amunisi tandan.
Senjata semacam ini dirancang untuk menargetkan musuh dan senjatanya di wilayah yang luas, dan penggunaannya di daerah berpenduduk pasti akan menyebabkan korban massal di kalangan warga sipil.
Rusia juga diduga menyiagakan bom termobarik atau bom vakum dalam perang melawan Ukraina. Pentagon menyebut pihaknya telah melihat Rusia membawa senjata tersebut ke wilayah Ukraina, namun mereka belum mengonfirmasi soal penggunaannya.
Senjata termobarik terdiri dari wadah bahan bakar dan dua bahan peledak terpisah. Peledak pertama meledak untuk membubarkan partikel bahan bakar dan yang kedua menyalakan bahan bakar yang tersebar di udara tempat jatuhnya bom.
Hasil kombinasi tersebut menciptakan gelombang ledakan dan panas ekstrem. Dampak tersebut membuat senjata ini sangat mematikan bagi orang-orang di terkena ledakan bom vakum tersebut.
(lom/mik)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar