Kisah Pertarungan Sengit Gajah Mada Melawan Sunan Bejagung Lor di Watu Gajah Tuban
Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:31 WIB
A A A
Gajah Mada, Mahapatih Kerajaan Majapahit terkenal akan kesaktian, kekuatan dan ahli strategi perang sehingga mampu menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara.
Foto/Ist
Namun, dalam kisahnya Gajah Mada pernah mengalami kekalahan saat bertarung melawan seorang wali di daerah Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Kudo Kardono Panglima Majapahit, Sepupu Gajah Mada Penumpas Pemberontakan Ra Kuti
Sosok wali yang dengan kesaktiannya mampu mengalahkan Gajah Mada itu dikenal sebagai Sunan Bejagung Lor atau Syekh Abdullah Asyari. Pada masa itu, Sunan Bejagung Lor yang dikenal sebagai penyebar agama Islam tinggal di Desa Bejagung, Semanding, Tuban.
Pertarungan sengit Sunan Bejagung Lor melawan Gajah Mada berawal dari perintah Raja Majapahit Hayam Wuruk untuk menjemput putrinya, Kusumawardhani dari Desa Bejagung. Hayam Wuruk tak berkenan mengetahui Kusumawardani berguru atau nyantri kepada Sunan Bejagung Lor.
Gajah Mada pun akhirnya datang ke Bejagung menjemput putri Kusumawardhani yang merupakan penerus tahta Kerajaan Majapahit. Sang Mahapatih dengan pasukan gajah datang dan menyerang padepokan Sunan Bejagung Lor.
Foto: YouTube Jelajah Nesia
Di luar dugaan Gajah Mada, ternyata Sunan Bejagung Lor memiliki ilmu kanugaran dan kesaktian yang tinggi. Keduanya pun terlibat pertarungan sengit.
Baca juga: Tuah Topeng Gajah Mada dan Hasrat Soeharto Melanggengkan Kekuasaan
Dengan kesaktiannya, pasukan gajah yang dibawa Mahapatih Gajah Mada dalam sekejap diubah menjadi bebatuan besar. Hingga sekarang bebatuan besar yang dikisahkan merupakan pasukan gajah itu masih ada.
Warga sekitar Tuban menyebutnya sebagai watu gajah (batu gajah) yang lokasinya berada sekitar 2 Km di utara makam Sunan Bejagung Lor.
Gajah Mada yang marah karena pasukan gajahnya diubah menjadi batu kemudian melanjutkan pertarungan dan adu kesaktian melawan Sunan Bejagung Lor.
Dikisahkan, saat itu Gajah Mada menghantam pohoh kelapa di lokasi pertarungan. Kerasnya pukulan Gajah Mada membuat buah kelapa langsung berjatuhan.
Sunan Bejagung Lor yang menyaksikan kemudian melambai ke pohon kelapa lainnya. Hingga akhirnya pohon kelapa seperti bertekuk lutut, ujung atasnya melengkung hingga menyentuh tanah. Waliyullah ini kemudian memetik sebutir kelapa dan diberikan kepada Gajah Mada.
Adu kesaktian pun diteruskan dengan mengambil ikan di laut dan dibawa ke darat dalam keadaan hidup. Gajah Mada pun dengan kesaktiannya berhasil mengambil ikan di laut. Namun saat sampai di daratan ikan sudah mati.
Giliran Sunan Bejagung yang mengambil ikan di laut. Sang Sunan menggunakan daun waru dan timba terisi air saat mengambil ikan. Hingga sampai di daratan, ikan pun masih dalam keadaan hidup.
Setelah dua kali mengalami kekalahan, maka Gajah Mada harus kembali ke Majapahit dan misinya membawa pulang putri Kusumawardani tak berhasil.
Sumber: bloktuban, eastjavatrip dan diolah dari berbagai sumber
(shf)
Komentar
Posting Komentar