KPAI Apresiasi Penyelesaian Kasus Pak Ribut yang Viral Bahas Kaum Sodom - tempo

 

KPAI Apresiasi Penyelesaian Kasus Pak Ribut yang Viral Bahas Kaum Sodom

Reporter:

Arrijal Rachman

Editor:

Eko Ari Wibowo

Sabtu, 26 Maret 2022 10:23 WIB
KPAI Apresiasi Penyelesaian Kasus Pak Ribut yang Viral Bahas Kaum Sodom
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, dalam diskusi PR Pendidikan di Hari Anak di Jakarta, 20 Juli 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.COJakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengapresiasi proses penanganan kasus Ribut Santoso, seorang guru honorer di salah satu SD Negeri di kabupaten Lumajang yang viral karena bahas kaum Sodom.

Ribut terlibat kasus karena sempat dilaporkan masyarakat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Agus Salim juga sempat memanggil Ribut untuk dimintai keterangan atas videonya yang viral tentang kaum Sodom.

Dari hasil pemanggilan itu, Kadisdik Lumajang menyatakan bahwa Ribut sudah benar mengajarnya siswanya dalam videon yang tengah viral, karena Ribut membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth, ditegaskannya memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom.

Retno mengungkapkan, Kepala Dinas Pendidikan Lumajang juga mengaku sudah melihat utuh video TikTok asli yang diunggah oleh Ribut tentang pengajaran kaum Sodom yang dipermadalahkan jtu. Menurutnya dalam hal metode pengajaran di video itu, apa yang disampaikan Ribut sudah benar.

"Pembahasan tentang Kaum Sodom Nabi Luth itu adalah bagian dari materi mata pelajaran Agama Islam. Jadi pak Ribut bukan sedang melakukan pendidikan seks," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 26 Maret 2022.

Retno menilai, Agus sudah melakukan penanganan kasus Ribut sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dalam UU Guru Dosen, memang guru yang diduga melakukan pelanggaran harus diberi kesempatan melakukan pembelaan diri sebelum dinyatakan bersalah/tidak.

"Kadisdik Lumajang, Agus Salim patut dicontoh, karena selain paham aturan, juga melakukan penelaahan dan mengumpulkan data dahulu sebelum memanggil guru Ribut, sehingga beliau paham masalahnya," ucapnya.

Terhadap Ribut sendiri, Retno turut mengapresiasi cara mengajarnya yang dianggap memiliki pendekatan pembelajaran yang bagus, dekat dengan anak-anak, dan sabar melayani pertanyaan anak-anak didiknya. Ribut pun dianggap kreatif karena mampu memanfaatkan media sosial dalam proses pendidikan.

"Seorang pendidik yang jauh dari kota besar, namun memiliki kreativitas membuat video di YouTube, aktif di media social, dan tetap mengajar dengan semangat tinggi adalah sesuatu yang langka," tegas Retno.

Dia juga menekankan, Ribut telah mempraktekan program Merdeka Belajar Menteri Nadiem Makarim selama ini melalui kreatifitasnya tersebut. Pendekatan yang digunakan Ribut disebutnya telah membuat para siswanya tampak nyaman dan bisa bicara luwes dihadapannya.

"Siswanya tampak nyaman dan bisa bicara ceplas seplos dihadapannya. Pak Ribut juga terlihat sangat sabar menanggapi ceplas ceplos siswanya. Bagi saya, pak Ribut sosok guru yang patut diacungi jempol," tutur Retno.

Baca Juga

Komentar