Rudal NLAW, Senjata Jarak Dekat Ukraina yang Incar Kepala Tank Rusia
Jakarta, CNN Indonesia --
Rudal antitank Next Generation Light Anti-Tank Weapon (NLAW) banyak diberikan berbagai negara kepada Ukraina, di antaranya oleh Jerman dan Inggris. NLAW saat ini dianggap berperan penting dalam peperangan invasi Rusia.
NLAW merupakan rudal anti tank jarak pendek yang dikembangkan Kementerian Pertahanan Inggris dan perusahaan penyedia sistem pertahanan dari Swedia (SAAB) pada 2002. Senjata ini didesain punya bobot yang terbilang ringan.
Rudal ini dibekali hulu ledak High-Explosive Anti-Tank (HEAT) 150 mm, memiliki berat 12,5 kilogram, dan diklaim dapat meluncur menuju target dalam waktu 5 detik.
NLAW juga dirancang melumpuhkan tank tempur utama Rusia dalam jarak dekat, diluncurkan dari bahu dan bisa dioperasikan satu personel.
Tetapi, seperti peluncur sekali pakai lainnya yang digunakan militer NATO, ini adalah sistem sekali pakai dengan optik dasar yang sangat mudah digunakan.
Rudal itu dapat terbang sekitar satu meter di atas tank dan meluncurkan serangan dahsyat dari arah kepala tank. Dalam mode serangan langsung, NLAW dapat digunakan menyasar truk, mobil bus, ataupun helikopter.
NLAW memiliki pegangan ergonomis, yang dilengkapi pelatuk untuk meluncurkan rudal. Untuk mengarahkan NLAW, terdapat layar bidik dengan zoom 2,5 kali, yang disematkan di posisi atas peluncur.
Rudal yang memiliki diameter lubang 152mm ini dapat dioperasikan di berbagai medan, di antaranya di hutan belantara. NLAW sangat cocok untuk menjalankan misi penyergapan di medan perang.
Jangkauan hulu ledak NLAW bisa mencapai 600 meter dari stasioner. Sedangkan jangkauan efektif terhadap target bergerak hingga radius 400 meter.
Namun jika dibandingkan rudal antitank Javelin buatan AS, NLAW jauh berbeda. Javelin bisa meluncurkan rudal dengan jarak maksimum 2.500 meter, dan belakangan dikembangkan menjadi 4.750 meter.
Sejak 2009, NLAW banyak dipesan sejumlah negara di Eropa, di antaranya Swedia, Finlandia, Jerman dan masih banyak lagi. Inggris pada tahun ini juga mengirimkan ratusan NLAW ke Ukraina, sebagai pertahanan perang.
NLAW diklaim bisa bertahan 20 tahun sejak diproduksi. Ini berarti semua NLAW yang digunakan saat ini akan mati sebelum tahun 2030, menurut laporan Military Today.
(can/fea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar