Muncul Usul G20 Diundur, Legislator: Tahun Depan Giliran Negara Lain - detik

 

Muncul Usul G20 Diundur, Legislator: Tahun Depan Giliran Negara Lain

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Minggu, 03 Apr 2022 07:56 WIB
Dave Laksono.
Dave Laksono (Dok: Istimewa)
Jakarta -

Penyelenggaraan KTT G20 di Bali diusulkan ditunda tahun depan. Sebab muncul potensi sejumlah pemimpin negara yang tidak hadir imbas polemik kehadiran pemimpin Rusia.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Dave Laksono menilai situasi tersebut menjadi dilematis bagi Indonesia.

"Posisi yang dilematis bagi Indonesia," ujar Dave saat dimintai konfirmasi, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga:

Namun Dave mengatakan KTT G20 belum tentu dapat digelar Indonesia pada 2023 karena ada negara lain yang mendapat giliran menjadi tuan rumah.

Menurutnya, apabila usulan penundaan KTT G20 disetujui, itu artinya keseluruhan acara bakal dibatalkan, tidak hanya acara puncak.

"Akan tetapi, tahun depan sudah giliran negara lain. Jadi bila ditunda, bisa berarti batal keseluruhan," imbuhnya.

Baca juga:

Usul G20 Diundur Terkait Polemik Putin Datang

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Kajian MPR Martin Hutabarat mengusulkan penyelenggaraan KTT G20 diundur ke 2023. Martin bicara potensi tidak lengkapnya negara yang hadir jika G20 tetap digelar 2022.

Hal itu berkaitan dengan kehadiran Presiden Rusia Putin. Beberapa negara seperti Amerika hingga Kanada menolak Putin diikutsertakan.

"Kemarin PM Kanada sudah meminta Indonesia tidak mengundang Putin ke KTT G20 di Bali. Keinginan Kanada ini sama dengan Amerika dan Australia yang sudah lebih dulu meminta agar Presiden Rusia Putin tidak diikutkan dalam KTT G20 di Bali," kata Martin, Sabtu (2/4).

Martin mengusulkan penyelenggaraan G20 ditunda. Menurutnya, penundaan itu lebih baik dibanding tetap diselenggarakan namun hanya sedikit negara yang hadir.

"Kita menyarankan agar Indonesia dengan hati-hati mempersiapkan opsi kedua sambil tetap menjaga independensinya yaitu mengusulkan kepada negara-negara Anggota G20 agar KTT G20 Oktober 2022 ini diundur ke tahun depan. Ini jauh lebih realistis dilakukan dari pada memaksakan pelaksanaan KTT tapi diboikot oleh mayoritas anggotanya. Ini akan mempermalukan Indonesia juga sebagai tuan rumah," tuturnya.

Simak juga 'Rusia Tanggapi Pernyataan Biden soal Ancaman Didepak dari G20':




(drg/jbr)

Baca Juga

Komentar