Zelensky soal Rusia Kurangi Serangan di Kyiv: Ukraina Tak Naif
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi skeptis rencana Rusia kurangi serangan di Kota Kyiv dan Chernihiv. (AFP/HANDOUT)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengeluarkan pernyataan skeptis usai Rusia mengaku akan mengurangi serangan di Kyiv dan Chernihiv.
"Warga Ukraina bukan orang-orang naif," ujar Zelensky pada Selasa (29/3) malam dikutip Reuters.
Ia kemudian berkata, "Warga Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi, dan lebih dari delapan tahun perang di Donbass bahwa satu-satunya yang mereka percaya adalah hasil yang nyata."
Seperti dikutip dari CNN, Rusia sebelumnya mengklaim akan menurunkan serangan secara drastis di dua kota tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomi, mengkonfirmasi pihaknya memang akan mengurangi serangan menyusul negosiasi yang berlangsung di Turki.
"Kemenhan Rusia memutuskan secara keseluruhan di waktu tertentu, mengurangi aktivitas militer di Kyiv dan Chernihiv," kata dia.
Menurut Fomin, keputusan itu diambil untuk meningkatkan kepercayaan antara Rusia dan Ukraina, dan membangun kondisi yang sesuai untuk negosiasi selanjutnya.
Dalam pertemuan di Turki, menurut berbagai laporan negosiasi ini membahas jaminan keamanan, status netral Ukraina, integritas wilayah, tak ada pangkalan militer asing, dan keanggotaan Uni Eropa.
Sementara itu hasil dari negosiasi gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata, perundingan status Crimea selama 15 tahun, jaminan keamanan, dan kemungkinan pertemuan presiden Ukraina dan Rusia.
Kedua negara ini tercatat sudah berulang kali melakukan negosiasi, namun sejauh ini belum menuai hasil yang signifikan.
Terlepas dari upaya damai, Rusia masih menggempur sejumlah kota di Ukraina sejak awal invasi. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), korban tewas sejak invasi mencapai setidaknya 1.119 warga, dan 1,790 terluka.
(isa/bac)
Komentar
Posting Komentar