Ferdinand Marcos JR Unggul Telak di Pilpres Filipina, Kekayaan Keluarganya Jadi Perbincangan - inews

 

Ferdinand Marcos JR Unggul Telak di Pilpres Filipina, Kekayaan Keluarganya Jadi Perbincangan

Ferdinand Marcos JR Unggul Telak di Pilpres Filipina, Kekayaan Keluarganya Jadi Perbincangan
Ferdinand Marcos Jr unggul mdi pemilihan presiden Filipina. (Foto: dok iNews)

JAKARTA, iNews.id - Ferdinand Marcos Jr dinyatakan unggul dalam penghitungan awal pemilihan presiden (pilpres) Filipina yang berlangsung pada Senin, (9/5/2022). Keunggulan politisi yang akrab disapa Bongbong itu, membuat kekayaan keluarganya kembali disoroti dan menjadi perbincangan publik.

Dikutip dari beberapa sumber, pria kelahiran 13 September 1957 ini adalah seorang politikus Filipina yang aktif serta menjabat sebagai senator dari 2010 hingga 2016. Dunia politik sudah akrab dengan Bongbong sejak muda, mengingat ayahnya adalah presiden Ferdinand Marcos yang memerintah cukup lama dan dijuluki diktator. 

Saat berusia 23 tahun,  Bongbong menjadi wakil gubernur Ilocos Norte, dan mencalonkan diri dengan Partai Kilusang Bagong Lipunan ayahnya, yang memerintah Filipina dengan darurat militer pada saat itu.

Dia kemudian menjadi gubernur Ilocos Norte pada 1983, ia memegang jabatan itu sampai keluarganya digulingkan dari kekuasaan oleh Revolusi Kekuatan Rakyat dan melarikan diri ke pengasingan di Hawaii pada Februari 1986.

Masa pimpinan Marcos Sr dinilai sangat kejam. Ia memimpin pemerintahan militer dengan kebrutalan yang tidak biasa seperti membubarkan Kongres, membungkam media, dan menggunakan tentara untuk menyiksa dan membunuh ribuan warga.

Lawan politiknya saat itu, Benigno Aquino berniat kembali ke Filipina untuk memulihkan pemerintahan, namun dia dibunuh di landasan bandara utama Manila.

Marcos dan istrinya, Imelda menjadi sangat kaya raya dengan cara menyedot uang negara. Mereka mengoleksi rumah mewah serta lukisan-lukisan mewah. Berbagai sepatu mewah rancangan desainer ternama beserta perhiasan mewah turut dikoleksi oleh sang istri.
 
Disaat kepala negara dibanjiri kemewahan, masyarakat Filipina justru berjuang mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran melonjak hingga mencapai angka 23%.

Masyarakat yang muak kemudian mengepung istana presiden dan menuntut agar Marcos turun dari jabatannya. Setelah berkonsultasi dengan senatornya, Marcos dan 90 anggota rombongannya menaiki pesawat angkut C-141 Angkatan Udara AS dan terbang ke Hawaii.  

Menurut laporan di Guardian dan Washington Post, mereka membawa beberapa barang penting, termasuk uang tunai 7 juta dolar AS dan permata serta 24 batang emas murni, namun beberapa perhiasan tersebut hanya sebagian kecil dari aset yang telah mereka miliki.

Korupsi yang dilakukan oleh Ferdinand Marcos diakui oleh Guinness World Records sebagai “perampokan terbesar pemerintah.”

Editor : Jeanny Aipassa

Bagikan Artikel:
line sharing button

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya