Skip to main content
728

Pesawat Tempur Latih Jatuh di Blora Adalah T 50 Golden Eagle Bikinan Korea Selatan, Ini Spesifikasi T-50 - Semarangku

 semarangku.pikiran-rakyat.com /nasional/amp/pr-315041802/pesawat-tempur-latih-jatuh-di-blora-adalah-t-50-golden-eagle-bikinan-korea-selatan-ini-spesifikasi-t-50

Pesawat Tempur Latih Jatuh di Blora Adalah T 50 Golden Eagle Bikinan Korea Selatan, Ini Spesifikasi T-50 - Semarangku

Heru Fajar2-2 minutes 18/7/2022Ilustrasi, Pesawat Tempur Latih Jatuh di Blora Adalah T-50 Golden Eagle Bikinan Korea Selatan, Ini Spesifikasi T-50 /

Ilustrasi, Pesawat Tempur Latih Jatuh di Blora Adalah T-50 Golden Eagle Bikinan Korea Selatan, Ini Spesifikasi T-50 / /Instagram @alutsista.indonesia/

SEMARANGKU - Sebuah pesawat tempur latih tipe T 50 Golden Eagle jatuh di Blora Jawa Tengah.

Info pesawat tempur latih yang jatuh di Blora tersebut adalah pesawat T 50 Golden Eagle buatan Korea Selatan.

Dan pesawat tempur latih yang jatuh di Blora itu sedang melakukan latihan terbang malam di atas langit Blora.

T 50 Golden Eagle buatan Korea Selatan itu bermarkas di Lanud Iswahyudi Madiun namun jatuh di sekitar Blora jawa Tengah.

Baca Juga: Inilah Spesifikasi Pesawat Pilatus Porter PC-6 Milik Maskapai Susi Air, Ternyata Buatan Swiss

T 50 Golden Eagle memang menjadi pesawat tempur latih para penerbang TNI AU selama ini.

Dan pesawat T 50 Golden Eagle sebelumnya sudah pernah mengalami kecelakaan fatal dan jatuh terbakar di Yogyakarta dalam sebuah acara kedirgantaraan.

T 50 Golden Eagle ini pesawat tempur latih bikinan Korea Selatan yang memang menjadi pesawat latih para pilot TNI AU.

Dengan kejadian pesawat tempur latih T 50 Golden Eagle yang jatuh di Blora ini semakin menambah jumlah kecelakaan pesawat yang sama.

Simak spesifikasi dan kegunaan T 50 Golden eagle milik TNI AU ini dlansir dari laman tni-au.mil.id.

T 50 Golden Eagle adalah pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea. Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin. Program ini juga melahirkan A-50, atau T 50 LIFT, sebagai varian serang ringan.

Baca Juga: Wanita Pertama di Indonesia Yang Menjadi Pilot Pesawat Tempur TNI AU

Walaupun militer Amerika Serikat tidak ada rencana untuk membeli pesawat ini , tapi penamaan militer amerika secara resmi diminta untuk pesawat ini guna menghindari konflik penamaan dikemudian hari.

Program T/A-50 dimaksudkan sebagai pengganti dari berbagai pesawat latih (trainer) dan serang ringan. Ini termasuk T-38 dan F-5B untuk pelatihan dan Cessna A-37BClose Air Support; yang dioperasikan AU Republik Korea.

Program ini pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih (trainer) secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea).

T 50 membuat Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi sebuah pesawat tempur jet yang utuh. Beberapa produk korea lainnya adalah KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.

Pengembangan pasawat ini 13% dibiayai oleh Lockheed Martin, 17% oleh Korea Aerospace Industries, dan 70% oleh pemerintah Korea Selatan. KAI dan Lockheed Martin saat ini melakukan program kerjasama untuk memasarkan T-50 untuk pasar internasional.

Program induknya, dengan nama kode KTX-2, dimulai pada 1992, tapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial.

Penerbangan pertama T 50 terjadi pada Agustus 2002, dan pengujian tugas operasional pertama mulai Juli 28 sampai 14 Agustus, 2003. Angkatan Udara Korsel menandatangani kontrak produksi untuk 25 T 50 pada Desember 2003, dan pengiriman dijadwalkan pada 2005 sampai 2009.

Varian lain dari T 50 Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A-50, dan pesawat yang lebih canggih FA-50. 

Tahun 2014 itu pertama kali Indonesia menerima 16 unit pesawat latih tempur lead-in fighter training jenis T 50 Golden Eagle dari Korea Selatan.

Tahun ini, Kemhan RI mengupayakan pembelian 6 unit tambahan T 50 Golden Eagle untuk memperkuat TNI AU.

"Untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan TNI AU, pada tahun 2021 Kementerian Pertahanan melanjutkan kerja sama tersebut dengan rencana penambahan enam unit pesawat tempur T-50i dengan KAI," lanjut Penny.

Pengadaan pesawat T 50 merupakan upaya Kemhan RI untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat stratetis bagi TNI AU.

"Hal tersebut dalam rangka menyiapkan penerbang-penerbang tempur yang andal dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke," jelas Penny dilansir dari ZonaJakarta.com.

KAI akan memasok enam jet latih tempur canggih T 50 ke TNI AU secara bertahap mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.

Melansir Airforce Technology, pesawat latih tempur T 50 Golden Eagle memiliki tujuh cantelan eksternal yang bisa digunakan untuk membawa senjata.

Rel peluncuran di ujung sayap bisa membawa rudal AIM-9 Sidewinder.

Rel peluncuran senjata di bagian tengah bisa membawa pod roket, rudal udara-ke-udara misalnya AGM-65 Maverick atau peluncur roket.

Pada pesawat T 50 Golden Eagle versi A-50 LIFT juga dipasang meriam M61 20 mm dan pistol di bagian belakang kokpit yang bisa membawa 205 butir munisi.

Bagian kokpit T 50 Golden Eagle sudah dilengkapi kontrol fly-by-wire digital dan hand on throttle and stick.

T 50 Golden Eagle memiliki kapasitas dua awak kokpit dengan pembangkit oksigen on board dan kursi pelontar.

T 50 Golden Eagle menggunakan mesin General Electric F404-GE-102 turbofan dengan daya dorong 1.770 pounds dan after burner 11.000 pounds.

Pesawat ini memiliki kecepatan maksimal 1.600 km per jam dengan berat beban 14 ton.

Pesawat latih tempur T 50 Golden Eagle juga bisa terbang dengan ketinggian 55 ribu kaki sama seperti jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat.

Itulah spesifikasi singkat pesawat tempur latih T 50 Golden Eagle yang jatuh di daerah Blora Jawa Tengah. ***




Posting Komentar

0 Komentar

728