PORTAL MAJALENGKA - Mbah Sholeh Darat merupakan ulama besar dan diyakini sebagai wali Allah asal Semarang Jawa Tengah.
Mbah Sholeh Darat juga dikenal sebagai maha gurunya ulama di Nusantara. Banyak ulama-ulama besar Nusantara yang berguru kepadanya.
Mbah Sholeh Darat juga diyakini sebagai wali Allah yang memiliki beberapa keramat yang sulit dijangkau oleh manusia biasa.
Salah satu kisah keramat wali Mbah Sholeh Darat yakni kambing peliharaannya yang memakan harimau besar.
Dikisahkan, Mbah Sholeh Darat yang sudah kembali dari Mekkah dan tinggal di Darat Semarang kedatangan tamu seorang tokoh yang terkenal sakti asal Jawa Timur.
Sang tamu tersebut bisa dibilang sebagai Kiai. Tamu tersebut datang di malam hari, karena Mbah Sholeh Darat sedang mengajar ngaji, maka seorang santri mempersilahkan sang tamu menunggu di serambi langgar seraya disuguhi minuman.
Langgar yang dibangun oleh mertua Mbah Sholeh Darat yakni Kiau Murtado itu berbentuk panggung dan terbuat dari kayu jati. Usai mengaji, Mbah Sholeh Darat menemui tamunya tersebut.
"Anda datang ke sini naik apa?," tanya Mbah Sholeh Darat kepada si tamu.
"Numpak macan atau naik macan," jawab si tamu dengan nuansa pamer.
Maklum, saat itu tunggangan yang biasa dipakai umum adalah kuda.
"Diikat di mana harimau itu?," kata Mbah Sholeh Darat.
"Saya ikat di luar pagar sana itu, khawatir menakuti santri-santri jenengan," ujar tamu tersebut.
Mbah Sholeh Darat hanya tersenyum. Tak lama setelah itu wali Mbah Sholeh Darat lantas menyuruh santrinya menuntun harimau besar tunggangan tamunya itu.
Santri Mbah Sholeh Darat ternyata sama sekali tidak takut pada macan tamu itu.
"Masukkan kandang kang biar tidak kedinginan atau kehujanan," perintah Mbah Sholeh Darat kepada santrinya.
Mengetahui bahwa yang dimaksud adalah kandang kambing, si tamu menjadi khawatir.
"Jangan dimasukkan kandang mbah, nanti kambing jenengan dimakan sama macan saya," ujar tamu yang hanya ditimpali senyum oleh Mbah Sholeh Darat.
"Tak apa-apa, kambing saya akan aman kok," jawab Mbah Sholeh Dart seraya memegang tangan si tamu untuk menenangkannya.
Kemudian dipersilahkan sang tamu menuju kamar untuk beristirahat. Sebelum tidur, malam itu si tamu membayangkan macannya pasti telah menerkam kambing-kambing milik Mbah Sholeh Darat dan esoknya akan ada banyak bangkai.
Namun karena kelelahan, matanya segera terpejam. Pagi hari, usai diajak berbincang dan dijamu makanan Mbah Sholeh Darat dia bergegas menengok ke kandang.
Betapa kagetnta si tamu itu lantaran bukan bangkai kambing yang ditemukan. Akan tetapi macannya yang mati tergeletak kaku di samping barisan kambing Mbah Sholeh Darat.
Suara kambing gaduh seperti meminta bangkai macan segera disingkirkan. Seekor kambing poel atau kambing yang sudah cukup umur yang jenggotnya panjang mulutnya tampak merah.
Diduga kuat kambing itulah yang membunuh si macan. Akhirnya si tamu meminta maaf dan menyesali kesombongannya.
Dia menyadari betapa rendah ilmunya dibanding Mbah Sholeh Darat yang menjadi mahaguru dari gurunya para ulama Nusantara ini.
Kisah keramat Mbah Sholeh Darat ini bersumber dari Kiai Mukri Rahman saat mendengar cerita dari Kii Bisri Mustofa sewaktu beliau mondok di pondok pesantren Leteh Rembang Jawa Tengah pada tahun 1970.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar