Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    BRI Proyeksikan 2,2 Juta Debitur UMKM Dapat Naik Kelas - Beritasatu

    3 min read

    BRI Proyeksikan 2,2 Juta Debitur UMKM Dapat Naik Kelas

    Selasa, 8 November 2022 | 21:34 WIB
    Oleh: Prisma Ardianto / FER

    Ilustrasi UMKM.
    Ilustrasi UMKM. (Foto: B Universe Photo/Mohammad Defrizal)

    Jakarta, Beritasatu.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memproyeksikan 2,2 juta debitur dapat naik kelas di tahun 2022. Perseroan juga memiliki aspirasi meningkatkan kedalaman inklusi keuangan dari 149,9 juta nasabahnya.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyampaikan, perusahaan berkomitmen terus mengembangkan segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dengan meningkatkan portofolio pinjaman sampai 85% sesuai aspirasi di tahun 2025. Lebih dari sekedar memberi pinjaman, orientasi BRI saat ini adalah memberdayakan dan mendorong UMKM naik kelas.

    "Kami menaik kelaskan nasabah dan rata-rata setiap tahun itu 2,2 juta UMKM kami naik kelas," ungkap Supari dalam webinar OJK Institute: Peran Industri Jasa Keuangan dalam Mendukung Inklusi dan Digitalisasi UMKM, Selasa (8/11/2022).

    Supari menjelaskan, BRI telah menyusun strategi untuk menerjemahkan visi tersebut, dengan menjaga nasabah yang sudah ada, adaptif dengan lingkungan bisnis yang cepat berubah, dan mampu tumbuh berkelanjutan dengan tetap menciptakan nilai-nilai sosial maupun ekonomi kepada stakeholders.

    BRI mengusung framework inovasi baru dengan perspektif beyond banking. Inovasi masa kini dan mendatang harus berasal dari ekosistem yang dibentuk melalui kolaborasi antar perusahaan dan berbagai industri (hyper collaboration), sehingga BRI mampu berkedudukan bahkan di depan perubahan.

    "Coba perhatikan hal ini, ada paradoks akibat pandemi bahwa lebih dari 81% pelaku usaha memiliki penghasilan rata-rata sekitar Rp 70.000. Ini menjadi concern kita. Tetapi rasanya kita masih punya ruang yang besar untuk mendorong mereka mengalami percepatan naik kelas. Apalagi pandemi juga telah mendorong percepatan perubahan," ujar Supari.

    Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 membuat masyarakat belajar untuk menerima perubahan. Akselerasi adopsi digital pun tumbuh pesat, yang terefleksi dari interaksi digital naik 4 kali lipat dan kepemilikan produk digital yang melesat 10 kali lipat.

    Supari bilang, perubahan tersebut mesti dimanfaatkan untuk mempercepat UMKM naik kelas, namun dengan pendekatan yang sesuai. Hal ini erat kaitannya dengan tingkat inklusi dan literasi masyarakat yang masih tersebar tidak merata. Dalam pemodelan yang dibuat perseroan, aktivitas inklusi keuangan perlu diawali dengan peningkatan literasi keuangan yang diikuti oleh program pemberdayaan pelaku usaha mikro dan ultra mikro dengan tujuan meningkatkan kedalaman inklusi.

    Kedalaman inklusi ini di yang kemudian dijabarkan agar nasabah juga mampu mengembangkan usaha mandiri, melunasi hutang, membayar biaya pendidikan, menabung, dan mempersiapkan hari tua. Dalam mencapai proses ini, BRI mengambil peran melalui pemberdayaan yang diantaranya adalah dengan mengakomodasi kebutuhan permodalan UMKM.

    "Saat ini BRI Group memiliki 32,9 juta nasabah peminjam eksisting mikro dan ultra mikro. Disanalah kami mengakselerasi mereka supaya segera naik kelas dengan modul literasi bisnis dan digital," ungkap dia.

    Terlepas dari jumlah itu, Supari memaparkan, masih ada 5 juta orang menggunakan jasa rentenir, 7 juta orang akses pinjaman kepada kerabat, dan sekitar 18 juta yang memang benar-benar tidak terlayani. Artinya, sekitar 30 juta orang masih perlu dijangkau BRI.

    Segmen belum tersentuh itu yang akan dijangkau dengan kehadiran kehadiran 66 ribu tenaga pemasar, 9 ribu unit kerja konvensional, serta para agen sebagai sentra pendorong inklusi.

    Awalnya, Supari menerangkan, BRI ingin berkontribusi sebesar 70% dari target 90% inklusi keuangan dasar di Indonesia 2024. Artinya, perseroan menargetkan sebanyak 121,6 nasabah dari sebanyak 171 juta penduduk berusia di atas 15 tahun.

    Namun dalam realisasinya, BRI saat ini telah mencatatkan sebanyak 149,9 juta nasabah atau melampaui target yang dibuat sendiri oleh perusahaan. "Jadi memang kami sudah punya kontribusi 80% lebih," imbuh Supari.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Sumber: Investor Daily


    [Category Opsiin, Media Informasi]

    [Tags BRI, UMKM, Featured, Pilihan]

    Komentar
    Additional JS