PT Pos Indonesia Targetkan 850 Ribu Pendaftar Baru BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2023 - inews

PT Pos Indonesia Targetkan 850 Ribu Pendaftar Baru BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2023

Jack Newa
PT Pos Indonesia Targetkan 850 Ribu Pendaftar Baru BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2023
PT Pos Indonesia berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, untuk meningkatkan jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan pada 2023. (Foto: PT Pos Indonesia)

JAKARTA, iNews.id - BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan sosial kepada seluruh pekerja, baik formal maupun non formal di Indonesia, dari risiko sosial ekonomi, seperti kecelakaan dan kematian.

Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, pekerja formal maupun non formal, apabila terjadi risiko sosial ekonomi tadi tidak akan mengganggu kesejahteraan secara drastis. Ya, cakupan program perlindungan ini meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.

Peserta BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari peserta bukan penerima upah, dan peserta penerima upah. Manfaat program BPJS Ketenagakerjaan, sangat dirasakan manfaatnya bagi keluarga almarhum Hasanudin. 

Jamsostek membayarkan klaim kepada Hasanudin, yang merupakan salah satu pegawai Pos Indonesia yang sudah meninggal dunia. Istri dan anak Hasanudin, menerima uang klaim dari Jamsostek senilai Rp122.498.360 juta. "Mudah-mudahan makin bermanfaat bagi keluarga saya. Terutama anak saya yang masih kuliah," ujar istri Hasanudin sambil terisak tangis.

Haris, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, mengatakan BPJS Ketenagakerjaan sangat penting sekali untuk memberikan perlindungan dan rasa aman kepada pekerja formal maupun non formal, sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

Karena pentingnya manfaat BPJS Ketenagakerjaan tersebut, PT Pos Indonesia terus berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau Jamsostek. Tahun ini PT Pos menargetkan 850 ribu pendaftar baru Jamsostek.

"Target kepesertaan 850 ribu pendaftar baru tahun ini. Naik tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Ini belum transaksi yah, jadi baru untuk pendaftarannya saja. Kalau transaksinya diharapkan bisa jutaan (transaksi) karena mereka akan bayar tiap bulan," kata Haris di sela kegiatan Monev Kerjasama dan Sosialisasi Program Joint Marketing antara BPJS Ketenagakerjaan dengan PT Pos Indonesia di Working Space Kantor Pos, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2023).

Haris menjelaskan pihaknya memiliki sekitar 4.800-an kantor pos dan 150 ribu agen yang tersebar di seluruh kecamatan di Indonesia. Hal ini menjadi sumber daya penting dalam menjangkau kepesertaan Jamsostek pada tahun ini.

"Jadi kita tidak lihat ini dari sisi bisnis semata. Saya juga udah pernah dengar dan tahu banyak manfaat yang didapatkan dari kepesertaan Jamsostek. Kita ada misi sosial, bagaimana kita bisa bantu masyarakat untuk bisa dapat fasilitas dari Jamsostek," tuturnya.  

Istri dan anak almarhum Hasanudin, menerima uang klaim dari Jamsostek senilai Rp122.498.360 juta. (Foto: MPI/Faisal Rahman)
Istri dan anak almarhum Hasanudin, menerima uang klaim dari Jamsostek senilai Rp122.498.360 juta. (Foto: MPI/Faisal Rahman)

Daftar dan Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Lebih Mudah

Haris prihatin dengan nasib pekerja terutama yang bukan berstatus penerima upah. Mereka tergolong pekerja rentan dan ahli warisnya tidak mendapatkan apa-apa, jika pekerja tersebut menjadi korban kecelakaan kerja.

"Tapi dengan ikut Jamsostek, mereka sudah terjamin. Termasuk dari masing-masing kita, misalnya ada ART, tukang kebun atau sopir, ini yang kita dorong. Kalau dari Pos sendiri mungkin kita bisa cerita ke keluarga, saudara dan sebagainya. Di samping kolaborasi, kita juga dorong masyarakat di luar sana paham tentang Jamsostek, sehingga mereka tertarik untuk ikut serta," katanya.

Haris menambahkan, PT Pos Indonesia juga mendorong 150 ribuan agen yang tersebar untuk berlomba-lomba memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya BPJS Ketenagakerjaan. PT Pos Indonesia akan memberikan reward kepada agen yang berhasil melakukan tugas sesuai yang diharapkan manajemen.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin mengatakan, kolaborasi dengan PT Pos Indonesia sejauh ini sangat memuaskan. Pasalnya dengan PT Pos Indonesia, Jamsostek memiliki jangkauan hingga ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia.

"Kedua kalau kanalnya (lokasi pendaftaran dan pembayaran iuran) sudah banyak, orang yang terlindungi tentu semakin banyak. Caranya tadi, literasi ditingkatkan, kolaborasi antara Jamsostek dan Pos harus terus diwujudkan di lapangan agar banyak orang yang mendaftar dan terlindungi. Banyak orang yang bisa bayar iuran. Ke depan kita lagi pikirin, Pos sebagai bayar klaim. Ini lagi kita bicarakan teknisnya seperti apa," ucap Zainudin.

PT Pos Indonesia berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memudahkan masyarakat mendaftar dan membayar iuran program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek). Kolaborasi ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat.

Pos Indonesia memiliki kanal layanan fisik berupa Kantor Pos dan tersebar di seluruh Indonesia, serta platform digital berbasis rekening Giro Pos bernama Pospay. Kedua kanal tersebut dapat digunakan untuk melakukan pendaftaran peserta baru maupun pembayaran iuran bagi pekerja Penerima Upah (Pekerja Sektor Formal) dan Bukan Penerima Upah (Pekerja Sektor Informal) yang terdaftar di Jamsostek.

Mengingat pentingnya BPJS Ketenagakerjaan ini, maka diharapkan masyarakat Indonesia, baik pekerja formal maupun non formal untuk menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Jadi, jangan ragu lagi, segera daftarkan diri Anda untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sekarang juga.

Editor : Anindita Trinoviana

Follow Berita iNews di Google News

[Category Opsiin,Media Informasi]


Baca Juga

Komentar