Disandera OPM, Pilot Susi Air Beri Pesan Mengharukan Tegarkan Keluarga
Pilot Susi Air asal Selandia Baru Philip Mehrtens (jaket biru) disandera OPM sebulan lebih. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --
Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens, mengirim pesan mengharukan untuk menegarkan keluarganya, setelah sebulan lebih disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dalam video yang diterima Reuters, Mehrtens meminta kepada keluarganya untuk tidak khawatir. Sebab dia dirawat dengan baik selama berada di bawah sandera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan mengkhawatirkan aku, aku dirawat sebaik mungkin mengingat situasi ini," kata Mehrtens seperti dikutip Reuters, Jumat (10/3).
Dia kemudian melanjutkan, "Semoga kita bisa segera berkumpul kembali."
Mehrtens sudah sebulan lebih disandera OPM sejak 7 Februari lalu. Dia disandera kala menerbangkan pesawat milik eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Pemerintah Indonesia sudah berupaya menyelamatkan pilot asal Selandia Baru tersebut. RI menggunakan jalur diplomasi untuk membebaskan Mehrtens.
Ketua Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadani mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendekatan lunak melalui negosiasi kepada tokoh masyarakat dan adat setempat.
Sementara itu, dalam video lainnya, Mehrtens juga menyampaikan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memediasi OPM dengan RI untuk memerdekakan Papua.
Mehrtens juga mengutarakan syarat OPM untuk membebaskannya, yakni setelah Papua merdeka.
"OPM akan membebaskan saya setelah Papua merdeka," ungkap Mehrtens.
Tak cuma itu, lewat surat yang dia baca, Mehrtens menuturkan bahwa pilot asing tak boleh bekerja dan terbang di Papua sampai wilayah itu lepas dari RI.
Sejumlah negara seperti Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, dan Rusia juga diminta menyetop kerja sama militer dengan RI.
(blq/bac)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar