Pilihan

Soal Pakaian Bekas Impor di Pasar Senen, Mendag: Saya Tidak Tahu, Minta Datanya - Beritasatu

 

Soal Pakaian Bekas Impor di Pasar Senen, Mendag: Saya Tidak Tahu, Minta Datanya

Kamis, 16 Maret 2023 | 11:52 WIB
Oleh: RZL

Pengunjung memilih pakaian impor bekas di Pasar Senen, di Jakarta, Senin, 13 Maret 2023.
Pengunjung memilih pakaian impor bekas di Pasar Senen, di Jakarta, Senin, 13 Maret 2023. (Foto: B Universe Photo/Mohammad Defrizal)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan enngan berkomentar lebih lanjut ketika ditanya tentang aktivitas jual beli pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta.

Advertisement

“Saya tidak tahu, kasih saja datanya. Ya kita kan perlu bukti untuk menindak lanjutinya,” ujar Mendag.

Diketahui, Pasar Senen khususnya lantai 2 blok III merupakan pusat thrifting atau jual beli pakaian bekas yang menjadi tren di kalangan masyarakat.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan menolak jual beli baju bekas impor atau thrifting impor karena ingin melindungi industri tekstil milik pelaku UMKM. Teten juga meminta bea cukai untuk lebih ketat meningkatkan pengawasan mengenai masuknya pakaian impor bekas ilegal.

Advertisement

“Sebenarnya tidak sulit karena sudah kita investigasi, selain lewat medsos, ada di Pasar Senen, Gedebage, dan Pasar Baru. Dari situ kan lebih mudah diidentifikasi siapa importirnya,” ucap Teten.

Diketahui, impor pakaian bekas telah dilarang sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Terkait larangan impor pakaian bekas, Mendag Zulkifli Hasan mengaku berencana memusnahkan impor pakaian bekas di dua lokasi, yakni di Mojokerto, Jawa Timur dan Pekanbaru, Riau.

Zulhas bakal memusnahkan impor pakaian bekas di Mojokerto pada 17 Maret 2023, sedangkan di Pekanbaru pada 21 Maret 2023. Ia pun menuturkan impor pakaian bekas di dua lokasi ini merugikan negara hingga puluhan miliar.

"Besok saya tanggal 17 akan musnahkan di Riau, Pekanbaru itu banyak sekali ada 900-an bal mau kita bakar. Tanggal 21 saya musnahkan di Mojokerto, itu sampai (kerugian negara) Rp 10 miliar. Pekanbaru lebih besar lagi (kerugian negara)," ujar Zulhas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Zulhas mengakui terdapat kelemahan pengawasan impor pakaian bekas dikarenakan banyak jalur masuk barang yang tidak terdeteksi. Ia pun mengimbau agar masyarakat untuk membuat laporan.

"Kita ini memang kelemahannya ada jalan tikusnya banyak, perlu kerja sama dengan Satgas agar bisa dideteksi. Cuma yang penting itu laporan dari masyarakat. Tentu masyarakat dirugikan karena bekas itu bahaya bisa jamur, bisa bawa penyakit, kedua bisa hancurkan UMKM kita," jelas Zulhas.

Adapun saat ditanya soal menyetop impor pakaian bekas bakal berdampak terhadap pelaku usaha pakaian bekas. Zulhas tak ambil pusing, ia justru menjelaskan risiko penyakit dari pakaian bekas.

"Bukan soal usaha tidak usaha, ini kan bawa penyakit. Kalau orang pakai jamuran gimana? Nular dari daerah mana, daerah mana, penyakitan kan nggak bagus," tegasnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek