Cerita Pemudik Bajaj yang Terjebak Macet 12 Jam dari Bekasi hingga Cikampek
Cirebon, Beritasatu.com - Menjelang Lebaran 2023, banyak pemudik melintas di Jalur Arteri atau Pantura. Tidak hanya pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, tetapi juga ada pemudik Bajaj yang melintas di Jalur Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Ada juga pemudik yang menggunakan Bajaj dari Jakarta menuju Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Seperti Hartono seorang pemudik yang menggunakan Bajaj.
Sekitar 25 tahun Hatono selalu mudik menggunakan Bajaj untuk pulang ke kampung halaman.
Namun untuk mudik kali ini, Hartono sempat merasa kesal karena terjebak macet dari Bekasi hingga Cikampek, Jawa Barat.
Tidak tanggung-tanggung, sekitar hampir 12 jam ia bersama keluarganya menghabiskan waktu, menembus kemacetan dari Bekasi hingga Cikampek.
"Dari Gunung Sahari jam 21.00 WIB kemarin, sampai Cikampek itu jam 08.00 WIB pagi tadi, sering nemu macet, tapi yang paling parah dari Bekasi sampai Cikampek," ungkapnya saat ditemui di kawasan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023).
Biasanya, kata Hartono, dari Gunung Sahari hingga Cikampek hanya membutuhkan waktu 2 jam.
"Biasanya itu cuman 2 jam, tapi sekarang ini sampai belasan jam, emang banyak titik macet, tapi yang paling parah ya dari Bekasi ke Cikampek," katanya.
Sudah hampir 25 tahun Hartono selalu mudik bersama keluarganya menggunakan Bajaj.
"Iya memang sengaja, sudah sekitar 25 tahun setiap mudik pakai Bajaj, pokoknya semenjak Bajaj biru keluar," ujarnya.
Alasan ia menggunakan Bajaj, karena nyaman, dan bisa lebih santai selama dalam perjalanan menuju kampung halamannya.
"Karena nyaman aja, lebih santai, bisa berhenti di mana aja, kalau pakai motor lebih berbahaya," ucapnya.
Pemudik yang menggunakan Bajaj sedang beristirahat di Jalur Arteri Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis 20 April 2023.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar