Kampung Unik di Karawang, Singgah ke Desa yang Hanya Boleh Dihuni 9 Keluarga, seperti Ini Suasananya! - inews

 

Kampung Unik di Karawang, Singgah ke Desa yang Hanya Boleh Dihuni 9 Keluarga, seperti Ini Suasananya!

Kiki Oktaliani 
Kampung Unik di Karawang, Singgah ke Desa yang Hanya Boleh Dihuni 9 Keluarga, seperti Ini Suasananya!
Kampung unik di Karawang (Foto: YouTube)

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Karawang sangat menarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke salah satu desanya yang unik, hanya dihuni oleh sembilan kepala keluarga (kk) saja.

Ya, perlu diketahui, Indonesia memiliki banyak keunikan dan ciri khas dari masing-masing daerah. Karena keunikannya ini membuat Indonesia mudah diingat. Termasuk Kampung Salapan di Karawang yang akan membuat siapa saja penasaran.

Shopee

Voucher Spesial iNews

Promo terbesar Se-Indonesia. Diskon 50%, THR Kaget 15 Milyar, Flash Sale Akbar Rp.1. Gratis Ongkir Super DAHSYAT dan masih banyak promo lainnya.

Baca Juga

Kampung yang dihuni oleh sedikit keluarga memang ada beberapa di Indonesia. Seperti Kampung Pitu yang ada di Yogyakarta mirip dengan Kampung Salapan.

Sebenarnya kampung unik satu ini tidak secara spesifik terletak di Karawang, hanya letaknya saja yang dekat. Kampung Salapan (sembilan) berada di Desa Gempol Kecamatan Banyusari. Dari pusat Kota Karawang, menempuh jarak 31 kilometer dan terletak di tengah persawahan, juga terpisahkan dari kampung-kampung lainnya.

Baca Juga

Penasaran seperti apa keunikan dari Kampung Salapan di Karawang ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (6/4/2023).

Kampung Unik di Karawang

Pada awal mulanya, Kampung ini bernama Babakan, dan pernah jadi tempat pembuatan genteng batu bata. Namun sejak 2010, penyebutan nama kampung ini berubah menjadi Kampung Salapan. Kampung Salapan dalam bahasa Indonesia diartikan juga kampung Sembilan. Namun, ada pula yang menyebutkan berubahnya nama kampung ini adalah setelah ditemukannya batu merah dengan ukuran besar, di sekitar area persawahan. Di mana hasil penelitian mengungkapkan jika batu tersebut diduga peninggalan abad ke-3.

Baca Juga

Berbeda dengan kampung-kampung pada umumnya, sesuai dengan namanya Kampung Salapan hanya terdiri dari 9 bangunan rumah, dan tak ditinggali lebih dari 27 orang. Masyarakat di kampung ini percaya untuk menjaga permukiman mereka tetap dalam jumlah kecil. Warga memercayai jika ada penambahan kepala keluarga, maka keluarga baru tersebut akan mendapatkan musibah sehingga dipastikan akan keluar dari kampung.

Baca Juga

Pekerjaan Masyarakat Kampung Salapan

Sebagian besar masyarakat Kampung Salapan bekerja sebagai seorang petani. Diketahui semakin populernya kampung ini, dimunculkan budaya baru yang kesannya dadakan, seperti ritus dan nyalin. Adapun tradisi lain yang masih dipertahankan oleh masyarakat setempat, adalah Ngabubang dan pakaian warna adat biru tua dongker.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya