Setelah Gerhana Matahari Hibrida, Fenomena Astronomis Ini Bisa Dilihat di 2023

Jakarta, Beritasatu.com - Masyarakat Indonesia baru saja menyaksikan fenomana gerhana matahair hibrida yang langka. Gerhana matahari hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana ada daerah yang mengalami gerhana matahari total dan ada pula yang mengalami gerhana matahari cincin, tergantung dari lokasi pengamatan.
Menurut Ketua Pelaksana Planetarium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo, gerhana matahari hibrida yang terlihat di Indonesia baru akan terlihat kembali 26 tahun mendatang. Hal ini diungkapkan Eko Wahyu usai mengikuti kegiatan pemantauan bersama gerhana matahari parsial, di Taman Ismail Marzuki, Kamis (20/4/2023).
"Sebenarnya yang langka bukan gerhana parsialnya, tapi hibridanya. Kalau hibrida ini kebetulan yang melintas di wilayah Indonesia itu terakhir tahun 1807 dan akan terjadi lagi tahun 2049. Gerhana mataharinya sendiri pernah terjadi tahun 2016 dan 2019 untuk parsialnya," jelas Eko.
Meskipun fenomena gerhana matahari hibrida sudah berakhir, ada banyak fenomena astronomis lain yang masih bisa disaksikan di 2023 ini. Dikutip dari laman resmi BRIN, berikut ini fenomena astonomis yang akan muncul di 2023.
1. Puncak hujan meteor Lyrid 22-23 April
2. Gerhana bulan penumbra 6 Mei dan gerhana bulan sebagian 29 Oktober
3. Puncak hujan meteor Eta Aquarid 6 Mei
4. Konjungsi tripel dan segitiga Bulan-Jupiter Merkurius 17-18 Mei
5. Konjungsi segitiga Bulan-Venus Mars 22-25 Mei dan 22 Juni
6. Kulminasi Ka'bah - hari meluruskan kiblat 28 Mei dan 15 Juli
7. Konjungsi kuartet Mars-Venus-Bulan-Merkurius 20-22 Juli
8. Konjungsi tripel dan segitiga Mars-Venus-Merkurius 23 Juli-5 Agustus
9. Puncak hujan meteor Delta-Aquariid 30-31 Juli
10. Bulan purnama super 1-2 Agustus
11. Puncak hujan meteor Perseid 13 Agustus
12. Konjungsi segitiga dan tripel Mars-Merkurius-Bulan 18-19 Agustus
13. Konjungsi Saturnus-Bulan Purnama Biru Super 30-31 Agustus
14. Puncak hujan meteor Orionid 21-22 Oktober
15. Konjungsi Jupiter-Bulan Purnama sepanjang malam 28 Oktober
16. Puncak hujan meteor Leonid 18 November
17. Puncak hujan meteor Geminid 14-15 Desember
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

Gerhana Matahari Hibrida Hanya Terlihat 50 Persen di Ponorogo

Gerhana Matahari Total, Wilayah Australia Barat Ini Alami Kegelapan Selama 58 Detik

Gerhana Matahari Hibrida Baru Akan Terlihat Lagi Tahun 2049

BMKG Sebut Fenomena Gerhana Matahari Hibrida Terjadi 400 Tahun Sekali

Warga di Surabaya Antusias Amati Gerhana Matahari Hibrida

Cuaca Cerah, Warga di Manado Dapat Lihat Gerhana Matahari
BERITA TERKINI

Reformasi PSSI Perkuat Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024

Pantau Arus Mudik, BNPB Ingatkan Pakai Masker dan Vaksin Booster

Bacaan Takbir di Malam Takbiran Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Saling Ejek Saat Futsal Jadi Pemicu Bentrok TNI vs Polri di Kupang

TNBTS Tetapkan Kuota Wisata Bromo saat Libur Lebaran 2023

BKI Berangkatkan Pemudik ke Semarang dan Malang

Dipakai Ariel Noah Mudik, Ini Harga dan Spesifikasi Honda CT125

Gunung Bromo Waspada, Wisatawan Dilarang Mendekati Kawah

Legenda Barcelona Josep Maria Fuste Tutup Usia

Sebelum Pilih Ganjar, Megawati Dialog dengan Jokowi, Puan, dan Prananda


B-FILES

Tidak ada komentar:
Posting Komentar