Skip to main content
728

Jokowi Tagih Komitmen Rp1.493 Triliun per Tahun dari Negara Maju untuk Dana Transisi Energi - inews

 

Jokowi Tagih Komitmen Rp1.493 Triliun per Tahun dari Negara Maju untuk Dana Transisi Energi

5-6 minutes Jokowi Tagih Komitmen Rp1.493 Triliun per Tahun dari Negara Maju untuk Dana Transisi Energi  Presiden Jokowi di KTT G7 di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, pada Sabtu (20/5/2023) (Setkab)

JAKARTA, iNews.id — Presiden Joko Widodo menagih komitmen negara maju untuk dana transisi energi negara berkembang senilai 100  miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun atau setara Rp1.493 triliun. Hingga kini, negara berkembang belum menerima pendanaan konstruktif yang tidak berbentuk utang tersebut. 

Shopee

SHOPEE BRAND FESTIVAL

Spesial Brand Festival! Selected Product diskon s/d 40%|Mall FLASH SALE|Dapatkan Cashback Spesial s/d 50%

LIHAT
KODE YSX

S & K 📅 31 May 2023

Menurut Jokowi, negara berkembang mulai meragukan komitmen negara maju dalam mendanai transisi energi untuk mendorong ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi pada pertemuan sesi 7 dari KTT Group of Seven (G7) 2023 yang mengusung tema “Common Endeavor for a Resilient and Sustainable Planet”.

Baca Juga

Jokowi Bertemu Presiden Korsel, Dorong Realiasi 18 Proyek

“Bapak Presiden mengatakan negara berkembang meragukan komitmen negara maju dimana hingga kini pendanaan 100 miliar dolar AS per tahun belum terpenuhi. Pendanaan ini harus konstruktif, bukan dalam bentuk hutang,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disiarkan virtual, Minggu (21/5/2023).

Menlu Retno menjelaskan, Presiden Jokowi menegaskan kepada setiap negara untuk berkontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Setiap pihak pun perlu untuk mengubah pendekatan dalam mengatasi perubahan iklim dari bentuk pengalihan beban (burden shifting) menjadi pembagian beban (burden sharing). Sehingga perubahan iklim tidak hanya dibebankan kepada salah satu pihak, khususnya negara berkembang.

Baca Juga

Jokowi Berharap Negosiasi RI-Uni Eropa soal CEPA Selesai Paling Lambat 2024

ndonesia telah memiliki komitmen yang sangat nyata untuk mengatasi perubahan iklim. Di antaranya, meningkatkan target penurunan emisi nasional sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,2.persen dengan dukungan internasional. 

“Untuk mewujudkan penurunan emisi sebanyak 43,2.persen dengan dukungan internasional tentunya membutuhkan bantuan pendanaan yang sebelumnya dijanjikan sebesar 100 miliar dolar AS per tahun. Ini belum terpenuhi,” ungkap Menlu.

Baca Juga

Jokowi Ajak PGII Dukung Pembangunan IKN: Kami Membuka Peluang Pendanaan dari Investor 

Selain itu, komitmen Indonesia juga dapat dilihat melalui upaya untuk menekan deforestasi hingga titik terendah dalam 20 tahun, melakukan rehabilitasi 600.000 hektar hutan mangrove yang akan selesai pada tahun 2024, merehabilitasi 3 juta hektar lahan kritis, menurunkan kebakaran hutan hingga 88 persen, membangun 30.000 hektar kawasan industri hijau dan mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). 

“Pertemuan tersebut juga membahas pentingnya kolaborasi, khususnya dalam menjaga keanekaragaman hayati, perlindungan hutan, dan penanganan polusi laut,” tuturnya. 

Editor : Jeanny Aipassa

Follow Berita iNews di Google News


Posting Komentar

0 Komentar

728