201 Pertashop Merugi, Pemerintah dan Pertamina Diimbau Ubah Konsep Bisnisnya - inews

 

201 Pertashop Merugi, Pemerintah dan Pertamina Diimbau Ubah Konsep Bisnisnya

inews.id
July 11, 2023
Ilustasi Pertashop
Ilustasi Pertashop

JAKARTA, iNews.id - Sabanyak 201 Pertashop dilaporkan merugi dari 448 yang ada. Pemerintah dan Pertamina pun diimbau untuk mengubah konsep bisnisnya.

Tingkat kerugian yang dilaporkan pun bervariasi, sejumlah Pertashop dilaporkan harus sampai menutup usahanya dan sebagian dilaporkan sampai harus disita asetnya oleh perbankan karena tidak dapat membayar pinjaman.

Merespons hal ini,Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan konsep bisnis Pertashop harus ditata ulang. Misalnya, hanya diperbolehkan menjual BBM dengan RON tinggi karena tidak sesuai dengan target pasar.

"Dari perspektif ekonomi dan daya beli masyarakat, konsep bisnis untuk Pertashop kiranya perlu ditata ulang. Kebijakan untuk Pertashop yang hanya diperbolehkan menjual BBM RON tinggi, pada dasarnya tidak sesuai dengan segmen pasar yang menjadi target," tutur dia kepada Media, Selasa (11/7/2023).

Sebagaimana diketahui, Pertashop didesain dan ditujukan untuk memperluas akses BBM kepada wilayah-wilayah yang belum terjangkau SPBU.

Oleh karena itu, Pertashop umumnya lebih banyak tersebar di wilayah pedesaan dan pinggiran kota yang notabene dengan profil masyarakat berpendapatan lebih rendah dibandingkan masyarakat di perkotaan.

Editor : Puti Aini Yasmin

Follow Berita iNews di Google News

"Ketika Pertashop hanya diperbolehkan menjual BBM RON tinggi, sementara di SPBU tersedia BBM RON yang lebih rendah, maka masyarakat yang menjadi target pasar berpotensi membeli BBM di SPBU dengan lebih banyak pilihan termasuk dapat memilih untuk membeli BBM RON lebih rendah dengan harga yang lebih murah," kata dia.

Komaidi juga menilai, kehadiran Pertabotol (penjual BBM eceran) dan Pertamini di wilayah dan bahkan tidak jauh dari lokasi Pertashop menjadi penyebab utama banyaknya Pertashop yang mengalami kerugian. Sebab, Pertabotol dan Pertamini dapat menjual BBM RON lebih rendah yang tidak dapat dilakukan oleh Pertashop.

"Margin usaha niaga BBM seperti Pertashop pada umumnya telah ditetapkan dalam nilai tertentu untuk setiap liternya. Karena itu keberlangsungan bisnis niaga BBM termasuk bisnis Pertashop akan ditentukan oleh besaran volume penjualan yang dapat dilakukan," ujar dia.

Diungkapkan Komaidi, kebijakan yang hanya membolehkan Pertashop menjual BBM RON tinggi, sementara kegiatan usaha Pertabotol dan Pertamini tidak ditertibkan akan berdampak terhadap target minimal penjualan Pertashop tidak tercapai.

Akibatnya, kata Komaidi, biaya operasional tidak dapat tertutup dan kemudian merugi. Tujuan adanya Pertashop pun tidak bisa dilaksanakan dengan baik.

"Jangan sampai tujuan memperluas akses BBM yang pada dasarnya sangat bagus karena dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional justru menjadi kontraproduktif dan beban bagi pelaku bisnis yang telah berinvestasi di bisnis Pertashop," ucap Komaidi.

Editor : Puti Aini Yasmin

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya