Pilihan

Ahli Bongkar Alasan IMF Minta RI Hapus Hilirisasi, Gegara Ini - CNBC

 

Ahli Bongkar Alasan IMF Minta RI Hapus Hilirisasi, Gegara Ini

pgr, CNBC Indonesia
News
Kamis, 06/07/2023 21:20 WIB
Foto: International Monetary Fund (IMF). (Dok: International Monetary Fund)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang meminta pemerintah Indonesia tidak memperluas kebijakan larangan ekspor mineral mentah khususnya nikel untuk hilirisasi rupanya bukan tanpa sebab. Sebab, program hilirisasi Indonesia dinilai hanya menguntungkan satu negara saja, yakni China.

Ekonom INDEF, Abra Talattov menilai yang menjadi kritik atau protes dari IMF tersebut lantaran ada kesan bahwa kebijakan hilirisasi RI hanya menguntungkan segelintir atau bahkan mungkin satu negara saja yakni China. Utamanya yang sedang memanfaatkan momentum hilirisasi mineral saat ini.

"Sehingga dalam hal rantai pasok kebutuhan mineral untuk industri, untuk nikel di berbagai negara ini terbatas jadi semuanya terfokus terpusat seolah-olah hanya untuk China," ujar Abra kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/7/2023).

Dengan kondisi tersebut, menurut Abra Indonesia berpotensi menghadapi keterbatasan pilihan produk akhir seperti baterai kendaraan listrik hingga komponen utama untuk PLTS Atap. Artinya kesempatan Indonesia untuk mendapatkan suplai yang lebih banyak dengan kualitas dan harga yang variatif juga semakin kecil.

"Karena terlalu didominasi, ekspor kita bahkan hilirisasi dalam negeri oleh suatu negara investor utamanya China. Artinya pemerintah perlu jujur dan terbuka mengevaluasi menunjukkan bagaimana proporsi investor hilirisasi di dalam negeri dan juga negara tujuan ekspor dari produk turunan nikel ini kemana saja," kata dia.

Seperti diketahui, IMF baru-baru ini meminta supaya Indonesia menghentikan program hilirisasi pertambangan dihapus secara bertahap tidak memperluasnya untuk komoditas lain.

IMF menilai kebijakan hilirisasi Indonesia perlu mempertimbangkan masalah analisa biaya dan manfaat. IMF mengingatkan agar kebijakan hilirisasi menimbulkan rambatan negatif bagi negara lain.

IMF mengimbau adanya analisa rutin mengenai biaya dan manfaat hilirisasi di Indonesia. Analisa ini harus diinformasikan secara berkala dengan menekankan pada keberhasilan hilirisasi dan perlu atau tidaknya perluasan hilirisasi ke jenis mineral lain.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek