BNN: Fentanil Terdeteksi Masuk di Indonesia, Sudah Ada yang Direhab By CNN Indonesia

 

BNN: Fentanil Terdeteksi Masuk di Indonesia, Sudah Ada yang Direhab

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
July 26, 2023
Kepala Bandan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose menyatakan fentanil sudah terdeteksi masuk ke Indonesia, namun belum persis seperti di Amerika Serikat. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Denpasar, CNN Indonesia --

Kepala Bandan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose menyatakan fentanil sudah terdeteksi masuk ke Indonesia, namun belum persis seperti di Amerika Serikat.

"Seperti fentanil yang ada di USA itu sudah terdeteksi ada walaupun belum seperti di sana, yang diracik oleh organize crime," kata Petrus saat acara Bali International Choir Festival (BICF) ke-12, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (25/7) malam.

"Di sini baru dikeluarkan oleh farmasi namun sudah ada, dan sudah direhab di lembaga atau tempat rehabilitasi daripada BNN RI," ujarnya menambahkan.

Fentanil masuk dalam golongan obat opioid sintetik yang digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit. Kemampuannya dalam hal narkotika bahkan disebut 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin.

Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada dua jenis fentanil. Yakni, fentanil yang diproduksi industri farmasi dan yang ilegal. Meski demikian, keduanya tetap dianggap opioid sintetik.

Petrus melanjutkan saat ini lebih dari 296 juta orang di dunia menggunakan narkotika. Sementara di Indonesia tercatat sudah lebih dari 3,6 juta pengguna narkotika.

"Di dunia itu lebih dari 296 juta pengguna narkotika. Dan Indonesia lebih dari 3,6 juta. Kenapa saya selalu menyuarakan ini (untuk melawan narkotika) karena paling banyak (korbannya) adalah generasi muda," katanya.

Petrus mengatakan pihaknya menaruh perhatian serius dalam memberantas peredaran narkoba di Bali. 

"Dari 20 provinsi yang narapidana perempuan itu, Bali masuk salah satunya di situ. Sehingga merupakan konsen bagi saya untuk tetap selalu menekan peredaran narkotika di Pulau Dewata yang kita cintai ini," ujarnya.

Sebelumnya, kasus kematian akibat overdosis obat fentanil di Amerika Serikat (AS) meningkat tiga kali lipat. Data tersebut diambil dari catatan lima tahun terakhir yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Laporan CDC menunjukkan bahwa hampir 70 ribu orang di AS meninggal karena overdosis obat yang melibatkan fentanil pada tahun 2021. Jumlah ini meningkat hampir empat kali lipat selama lima tahun.

(kdf/fra)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya