Ini Isi Rekaman CCTV Sebelum Nahel Ditembak Polisi hingga Memicu Kerusuhan Prancis
Nanterre, Beritasatu.com - Sejumlah pelanggaran lalu lintas yang dilakukan Nahel Merzouk (17) sebelum tewas ditembak polisi Prancis, Selasa (27/6/2023), terekam closed circuit television atau CCTV. Kematian Nahel berbuntut pada aksi kerusuhan lebih seminggu di seluruh Prancis.
Nahel tidak hanya melanggar lampu merah seperti yang diberitakan sebelumnya. Remaja keturunan Aljazair ini ngebut dengan Mercedes kuning sewaan melawan arus lalu lintas dan bahkan nyaris menabarak pengendara sepeda.
Keterangan tersebut diwartakan Le Monde dalam sebuah artikel mengenai investigasi kasus pembunuhan terhadap Nahel yang diduga dilakukan oleh Florian Menesplier, seorang polisi Prancis berpangkat brigadir.
Ihwal kematian Nahel, yang terbunuh pada hari Selasa, 27 Juni 2023 di Nanterre, mulai terungkap dengan lebih jelas. Le Monde mendapatkan dokumen perkembangan penyelidikan yang sedang berlangsung dalam dakwaan yang dirilis pada Rabu, 5 Juli 2023.
Dokumen tersebut merangkum secara detail kronologi kejadian mulai dari awal pengejaran hingga tembakan fatal yang menewaskan Nahel.
Dalam penyelidikan, jaksa memeriksa pernyataan dua polisi yang mengejar dan menghentikan Nahel.
Brigadir yang dituduh melakukan penembakan mengungkapkan bahwa dirinya mengamati sebuah Mercedes yang mesinnya menderu dan melaju di jalur khusus bus.
Mercedes tipe AMG warna kuning itu sesuai dengan spesifikasi teknisnya disebutkan mampu berakselerasi 0 hingga kecepatan 100 km/jam hanya dalam 3,9 detik.
Mobil itu memiliki plat nomor Polandia dan disewa dari perusahaan FullUp Location di Nanterre, yang baru didirikan tiga bulan sebelumnya oleh Dylan Said dan berlokasi di 38, Rue de Metz.
Mobil tersebut langsung terlihat oleh Brigadir Florian dan seorang rekannya. Mereka kemudian mendekat ke samping mobil dengan menggunakan sirene dan lampu rotator guna memerintahkan mobil tersebut berhenti.
Namun, Nahel Merzouk tiba-tiba mempercepat mobil dan melarikan diri.
Dikejar oleh dua polisi tersebut, Nahel yang disebut berprofesi sebagai sopir pengantar makanan, memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Ia melanggar lampu merah yang menyala dan melintasi persimpangan dengan kecepatan penuh tanpa memperhatikan pejalan kaki.
Analisis dari CCTV kota menemukan bahwa Nahel Merzouk benar-benar melaju di beberapa jalan satu arah namun dengan arah yang berlawanan.
Mobil Nahel juga disebutkan hampir menabrak seorang pengendara sepeda ketika seorang pejalan kaki yang sedang menyeberang setengah jalan terpaksa tiba-tiba berbalik dan kembali dengan cepat untuk menghindari tabrakan (dengan mobil yang melaju).
Akhirnya, mobil Nahel berhenti karena terjebak dalam kemacetan di Nelson Mandelaplein. Polisi kemudian turun dari sepeda motornya dan memposisikan diri di dekat jendela pengemudi dengan menodongkan senjata dinas mereka ke arah pemuda tersebut.
Inilah titik di mana versi polisi dan seorang penumpang Mercedes, serta rekaman video amatir, tidak lagi sesuai.
Sang polisi mengaku mengetuk jendela depan mobil dengan gagang senjatanya. Sementara itu seorang penumpang yang diidentifikasi berusia 14 tahun dan duduk di jok belakang, mengeklaim bahwa Nahel-lah yang menjadi sasaran pukulan gagang pistol oleh polisi.
Kejadian itu barangkali tidak akan memicu kerusuhan di seluruh Prancis seandainya tidak ada rekaman video amatir yang merekam kejadian di mana Mercedes kuning yang dikendarai Nehal diberhentikan dan kemudian terjadi penembakan. Video tersebut muncul di media sosial sehingga memicu kemarahan masyarakat yang selama ini merasa diperlakukan tidak adil oleh aparat kepolisian.
Kemarahan tersebut berujud dalam tindakan perusakan dan pembakaran fasilitas umum, bahkan penjarahan.
Nahel mewakili warga keturunan Afrika Utara atau imigran yang berasal dari negara bekas jajahan Prancis. Mereka rata-rata tinggal di lingkungan berpendapatan rendah.
Banyak aktivis yang mengungkapkan pandangan bahwa kerusuhan tersebut adalah bentuk protes terhadap negara yang secara rutin diduga melakukan diskriminasi terhadap anak muda berlatar belakang imigran.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar