Keluarga Sultan Masih Tunggu Itikad Baik Perusahaan Pemilik Kabel Optik Sebelum Lapor ke Polisi Halaman all - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Sultan Rif'at Alfatih (20) menunggu itikad baik dari perusahaan kabel fiber optik, PT BT untuk bertanggungjawab sebelum melaporkan ke Polda Metro Jaya, terkait peristiwa kecelakaan yang menimpa Sultan.
Sultan merupakan mahasiswa yang menjadi korban karena terjerat kabel fiber optik dari perusahaan tersebut.
Sebelumnya, kabel tersebut melintang di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
"Saya kasih tenggat waktu sampai (hari) Kamis. apabila tak kooperatif, saya ambil sikap (laporkan ke polisi)," ujar ayah Sultan, Fatih saat dikonfirmasi pada Sabtu (29/7/2023).
Fatih mengatakan, pelaporan atas dugaan kelalaian dari perusahaan itu akan dilakukan pada pekan depan di Polda Metro Jaya.
"Ini terkait keselamatan dan ancaman nyawa atas kelalaian mereka. Rencana minggu depan saya laporkan (PT BT) ke Polda Metro Jaya," kata Fatih.
Sebagai informasi, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.
"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih.
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan. Sebab, sopir didua tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih.
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," katanya lagi.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara selama hampir tujuh bulan ini.
Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.
Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya terus menyusut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar