Pilihan

Korban Keracunan Massal Daging Kurban Surabaya Bertambah Menjadi 71 Orang By BeritaSatu

 

Korban Keracunan Massal Daging Kurban Surabaya Bertambah Menjadi 71 Orang

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 19, 2023
Korban keracunan massal mendapat penanganan medis di Puskesmas Tanah Kali Kedinding.
Korban keracunan massal mendapat penanganan medis di Puskesmas Tanah Kali Kedinding.

Surabaya, Beritasatu.com - Jumlah warga yang diduga keracunan massal akibat makanan olahan daging kurban mencapai 71 orang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya telah mengkonfirmasi angka tersebut setelah melakukan pendataan langsung di lokasi kejadian di wilayah Kalilom Lor Indah Gg. Seruni II, RT 12 RW 10, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Surabaya, pada Sabtu (1/7/2023).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan kronologi kejadian tersebut dalam rilis yang diterima oleh Beritasatu.com. Pada Kamis (29/6/2023) pagi, dilakukan penyembelihan hewan kurban berupa kambing, yang kemudian diikuti oleh kegiatan makan bersama pada pukul 19.00 WIB di Kalilom Lor Indah Gg. Seruni II, RT 12 RW 10, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran.

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Raya Iduladha 1444 H di wilayah Kalilom Lor Indah Gg. Seruni II, RT 12 RW 10, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Surabaya, yang rutin diselenggarakan setiap tahun.

"Sekitar menjelang subuh pada hari Jumat, tanggal 30 Juni 2023, warga sekitar wilayah Kalilom Lor Indah Gg. Seruni II, RT 12 RW 10, Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya, mengalami keluhan mual, muntah, diare, serta demam dan pusing setelah mengonsumsi makanan yang disajikan secara massal pada hari Kamis, tanggal 29 Juni 2023," ujar Nanik.

Nanik menjelaskan bahwa sebagian warga mencoba mengobati diri sendiri, sementara yang lain menghubungi Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding sekitar pukul 16.00 WIB karena mengalami gejala serupa. Petugas Puskesmas segera melakukan pemantauan dan melaporkan adanya indikasi keracunan makanan pada Jumat (30/6/2023) sore.

"Dilakukan pemantauan dan penanganan terhadap pasien yang mengalami keracunan makanan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh petugas Puskesmas yang didampingi oleh Dinkes Surabaya, pada Sabtu (1/7/2023), tercatat sebanyak 71 orang mengalami keracunan," papar Nanik.

Dari jumlah tersebut, 22 pasien mengalami gejala ringan dan mendapatkan perawatan di rumah masing-masing oleh Puskesmas. Selanjutnya, 23 pasien melakukan berobat jalan di fasilitas kesehatan selain Puskesmas Tanah Kali Kedinding, dan mendapatkan pemantauan intensif dari Puskesmas. Adapun 14 pasien yang kondisinya stabil dirawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya.

"Selain itu, 12 pasien dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap terdekat di sekitar Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Di antaranya, 3 pasien dirawat di RS Unair, 4 pasien dirawat di RSUD Dr. Soewandhie, dan 1 pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran. Selain itu, 3 pasien dirawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan 1 pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan," jelasnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Nanik menyebut bahwa Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun yang melakukan rawat jalan. Mereka juga melakukan observasi untuk melihat apakah ada kasus lanjutan di wilayah tersebut serta berkoordinasi dengan RT/RW dan kelurahan.

"Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya telah mengirimkan sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan untuk diperiksa di laboratorium bekerja sama dengan Dinkes Surabaya. Terdapat empat jenis sampel yang dikirimkan, yaitu sate, gule, krengsengan, dan air," ungkapnya.

Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga membuka Posko penanganan lanjutan di wilayah tersebut untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap warga setempat mulai Minggu (2/7/2023). Selain itu, warga setempat juga mendirikan posko di sekitar wilayah RT 12 di salah satu rumah warga, yang beroperasi mulai pukul 09.00 WIB.

"Petugas Puskesmas akan terus melakukan pengecekan kembali apakah ada warga yang mengalami keluhan serupa dan memantau pengobatan pasien yang sedang menjalani rawat jalan sesuai dengan hasil penelusuran pasien pada tanggal 1 Juli 2023," tuturnya.

Selain itu, Dinkes Surabaya juga akan terus memantau secara intensif penanganan pasien yang sedang dirawat baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun pasien yang melakukan rawat jalan. Mereka juga akan berkoordinasi dalam mengirimkan sampel ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami juga akan terus memantau hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi penyebab keracunan tersebut," tambahnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek