Pemerintah Siapkan Anggaran Rp6,92 Miliar Atasi Darurat Rabies | merdeka

 

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp6,92 Miliar Atasi Darurat Rabies l merdeka.com

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp6,92 Miliar Atasi Darurat Rabies
Pemberian Vaksin Anti Rabies Gratis. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Advertisement

Merdeka.com - Kementerian Pertanian telah menganggarkan Rp6,92 miliar untuk program vaksinasi rabies pada hewan. Mengingat ada sejumlah daerah yang mengalami peningkatan penyakit rabies, khususnya di Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Tahun 2023 ini, Kementan telah mengalokasikan vaksin rabies senilai Rp6,92 miliar secara nasional," kata Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin dalam keterangan resminya, dikutip Jakarta, Senin (19/6).

Meski begitu, Nuryani menyebutkan, jumlah vaksin yang disiapkan belum mencukupi untuk kebutuhan hewan yang harus mendapatkan vaksin. Sehingga pihaknya tengah berupaya mengakses vaksin rabies dari Badan Kesehatan Hewan Dunia atau World Organisation for Animal Health (WOAH).

Advertisement

Adapun total vaksin yang akan didapat yakni 400 ribu dosis yang akan dikirimkan secara bertahap. Dia mengatakan beberapa wilayah darurat rabies akan menjadi prioritas pemerintah untuk diberikan vaksin tambahan.

BACA JUGA:

"Untuk respon darurat, kita kirimkan tambahan vaksin rabies ke daerah yang kasusnya meningkat seperti di NTT," kata Nuryani.

Menurut Nuryani, vaksinasi darurat dilanjutkan vaksinasi massal rabies harus segera dilakukan pada anjing di daerah-daerah tertular rabies. "Fokus utama vaksinasi di desa tertular dan dilanjutkan di desa-desa lain di wilayah tertular. Minimal 70 persen populasi anjing di wilayah tertular harus divaksinasi," jelasnya.

Nuryani menjelaskan, vaksinasi tidak hanya melindungi hewan dari ancaman rabies. Melainkan juga upaya agar siklus rabies di hewan berhenti dan masyarakat terlindungi dari ancaman rabies.

"Saya harapkan kerja sama dan peran aktif masyarakat untuk mendukung kegiatan vaksinasi ini, dan saya juga minta masyarakat memastikan anjingnya dikandangkan atau diikat dulu," imbuhnya.

BACA JUGA:
2 dari 2 halaman

Kasus Rabies Meningkat akibat Pandemi Covid-19

meningkat akibat pandemi covid 19 rev10

Nuryani menambahkan, peningkatan kasus rabies pada hewan dan manusia ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Sebab, pandemi membuat kegiatan vaksinasi rabies dalam 3 tahun terakhir menurun.

"Kami juga telah menggandeng kerjasama kemitraan untuk ketahanan Kesehatan Indonesia – Australia (AIHSP) untuk mendukung pengendalian rabies, khususnya untuk peningkatan kapasitas petugas, pengujian laboratorium, dan KIE," tuturnya.

Sebagai informasi, sebelumnya telah dilaksanakan pelatihan kepada 35 petugas vaksinator di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT. Pelatihan serupa juga akan dilaksanakan di wilayah tertular lainnya.

"Untuk pelatihan pengendalian rabies secara daring akan dibuka untuk seluruh Indonesia," tambah Nuryani.

BACA JUGA:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya