Tak Diterima Jalur Zonasi PPDB, Puluhan Warga Unjuk Rasa di SMA Negeri 3 Depok
Depok, Beritasatu.com – Puluhan warga unjuk rasa di depan SMAN 3 Depok, Kamis (27/7/2023). Mereka melakukan protes karena anaknya tidak dapat masuk ke sekolah negeri dalam sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Puluhan warga di Depok tersebut membawa dokumen lengkap sebagai syarat masuk sistem zonasi PPDB. Jarak rumah mereka juga dekat dengan sekolah.
Dengan membawa sejumlah spanduk dan poster tulisan, puluhan warga dan siswa ini mendatangi sekolah dengan maksud meminta penjelasan mengapa mereka tidak diterima di sekolah tujuan.
Namun kedatangan warga sia-sia, pasalnya gerbang sekolah ditutup rapat sehingga warga tidak bisa masuk ke dalam sekolah untuk menemui pihak sekolah.
Tatiana, salah satu siswa mengatakan, dia tidak diterima di SMAN 3 Depok melalui sistem zonasi. Padahal jarak rumahnya dekat dengan sekolah tersebut.
Sampai saat ini dia pun belum bersekolah. Tatiana mengaku tidak mendaftar ke sekolah lain.
"Tidak daftar ke sekolah lain. Harapannya bisa sekolah di sini," ujarnya.
Koordinator aksi, Roy Pangharapan mengatakan, unjuk rasa ini digelar karena banyak siswa miskin yang tidak masuk ke sekolah negeri.
"Demo ini terkait dengan siswa miskin yang ditolak di sekolah negeri," kata Roy, yang merupakan ketua LSM Dewan Kesehatan Rakyat ini.
Dia mendampingi orang tua dan siswa yang ditolak masuk ke sekolah negeri. Harapannya, mereka dapat difasilitasi agar bisa masuk ke sekolah negeri.
"Kita hadir untuk mendampingi agar siswa miskin yang ditolak ini bisa sekolah," ujarnya.
Roy mengaku menerima laporan sebanyak 14 siswa yang ditolak di sejumlah sekolah negeri di Depok. Jumlah tersebut bisa jadi lebih banyak karena tidak melapor padanya.
"Yang lapor ke kami 14, mungkin di luar sana ada ratusan bahkan ribuan orang. Ini yang lapor ke kami yang tersisa itu 14 siswa yang tersebar di berbagai sekolah," tukasnya.
Menurutnya, para siswa itu ditolak karena menggunakan jalur afirmasi keluarga ekonomi tidak mampu atau jalur miskin. Untuk di SMAN 3 sendiri ada dua siswa yang ditolak padahal mereka memiliki dokumen lengkap.
"Mereka dokumen lengkap. Ngontraknya saja sebulan Rp 500.000. Ini prihatin ya. Kartunya lengkap PKH punya KIP punya," katanya.
Hingga sore ini, belum ada titik temu terkait kedatangan mereka. Pihak sekolah pun enggan memberikan komentar lantaran kepala sekolah tidak berada di tempat.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar