Terlibat Jaringan Jual Beli Ginjal, Hanim Beralasan Jadi Tukang Bangunan di Kamboja
Jakarta, Beritasatu.com - Salah satu tersangka jaringan pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bermodus jual beli ginjal yang bermarkas di Bekasi, Hanim, menutup rapat aksinya itu dari keluarga. Selama ini dirinya mengaku bekerja sebagai pekerja bangunan di proyek yang berada di Kamboja.
Hanim melakukan kebohongan itu sejak berkenalan dengan perantara yang membawanya ke Kamboja sebagai pendonor ginjal pada 2019 lalu.
“Tahunya saya itu bekerja di proyek di Kamboja. Di rumah sakit (tempat operasi donor ginjal, Red) itu kan ada proyek juga. Kalau ibaratnya keluarga video call, ya saya ke proyek itu,” ujar Hanim kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jumat (21/7/2023).
Selain keluarga, termasuk sang istri, Hanim mengatakan para tetangga dan kerabat juga tidak mengetahui dirinya terlibat dalam sindikat jual beli ginjal. Bahkan, ia tidak memberitahu keluarga bahwa sudah melakukan donor ginjal sebelumnya.
Pihak keluarga baru mengetahui keterlibatan Hanim dalam sindikat TPPO setelah ia ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada Juni 2023. Dalam pengakuan ke awak media, ia tidak pernah berpikir mengajak kerabat atau keluarganya untuk mendonorkan ginjal.
“Saya donor ginjal untuk keluarga, terhimpit hutang orang tua dan posisi orang tua tidak punya rumah, jadi numpang di orang lain,” ucapnya.
Ketika mendonorkan ginjal pada 2019 itu, Hanim mendapat bayaran sebesar Rp 120 juta. Uang itu lantas digunakan untuk kebutuhan keluarga, termasuk membangun rumah untuk orang tuanya yang ada di Subang.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar