Bikin Klarifikasi Noda Kuning di Rangka eSAF-nya Bukan Karat, Medsos AHM Auto Dirujak Netizen | Garuda News 24
Bikin Klarifikasi Noda Kuning di Rangka eSAF-nya Bukan Karat, Medsos AHM Auto Dirujak Netizen | Garuda News 24
“Ini tuh (yang kuning-kuning) silikat bukan karat,” katanya memberikan klarifikasi.
Menurutnya pembersihan silikat itu cukup dengan menggunakan tisu basah. Versi AHM melalui talent di Instagram resminya itu, membedakan silikat dengan karat sendiri cukup mudah yakni dengan membersihakn “kuning-kuning” di frame dengan tisu basah.
“Pertama bersihkan dulu kotoranya supaya hilang, terus bro sis tunggu sampai kering dulu, kalau udah kering baru kita lap tisu kering,” katanya.
AHM yang dianggap hanya ngeles ini juga mendapat teguran dari netizen lainnya yang tampaknya mengerti soal teknik pengelasan. Akun Instagram bernama fauzi.hadhil menyebut kalau klarifikasi tersebut justru bukan klarifikasi sesungguhnya melainkan pengakuan tentang buruknya sistem Quality Control (QC) AHM dalam membuat sepeda motor dan treatment pasca-pengelasan yang buruk.
Menurut akun tersebut, silicon sisa pengelasan atau dalam istilah teknisnya disebut “Silicon Island”, sisa silicon dari alloy atau paduan kawat las seharusnya diberikan dengan saksama sebelum masuk proses painting atau pengecatan. Tujuannya agar cat bisa melekat sempurna ke permukaan yang baru dilas.
“Jika masih ada sisa silicon dari pengelasan dan langsung dihajar painting, silicon ini lama-lama akan ngelotok dan cat yang menimpanya ikutan ngelupas sehingga menimbulkan titik munculnya karat, lama-lama akan menyebar dan membuat keropos,” tulis akun tersebut yang ditanggapi oleh 1.700 lebih Likes dan ratusan komentar netizen yang mendukungnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI menggelar Grand Final Lomba Baca Teks Proklamasi Mirip Bung Karna Edisi ke-6 di Provinsi Bali Selasa (22/8/2023). Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri dan ditutup oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Turut memberikan sambutan mewakili Gubernur Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata selaku Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam pengantarnya mengatakan lomba yang Baca Teks Proklamasi Mirip Bung Karno sudah digelar selama enam sesi setiap tahun. Hal ini membuktikan komitmen Fraksi PKS untuk terus membangkitkan semangat proklamasi dan nasionalisme di kalangan generasi muda.
“Melalui Lomba ini kami berharap generasi muda bukan hanya mengenal dan meneladani semangat proklamator Bung Karno tapi juga bisa menggali makna kemerdekaan dan semangat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan di masa kini,” terangnya.
Dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan acara karena Fraksi PKS dan PKS cinta Bali. Bali merupakan etalase Indonesia sekaligus wajah kebhinekaan Indonesia. Banyak orang datang ke Bali dari seluruh wilayah Indonesia bahkan dari mancanegara dan mereka diterima dengan keramahan dan tangan terbuka. “Inilah wajah kemajemukan bangsa. Kekuatan bangsa Indonesia ada pada kemajemukannya jika dapat dikelola dengan baik,” ujar Jazuli.
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri mengapresiasi lomba yang digelar Fraksi PKS setiap tahun ini dan berharap generasi muda dapat meneladani dan melanjutkan perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan. Indonesia, lanjut Dr Salim, telah merdeka 78 tahun lamanya. Ada banyak kemajuan dan capaian pembangunan, namun masih banyak kekurangan dan ketertinggalan yang harus dikejar.
“Selama 78 tahun Indonesia merdeka belum mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya. Ada 25,9 juta penduduk yang masih hidup dalam kemiskinan. Indonesia juga masih belum beranjak dari negara berkembang menjadi negara maju,” ungkap Dr Salim.
Untuk itu, Menteri Sosial RI 2009-2014 ini menawarkan tiga kunci agar Indonesia segera maju dan sejahtera rakyatnya. “Pertama, kita harus siap mencintai Indonesia dengan seluruh kekurangan dan kelebihannya. Mencintai seluruh rakyatnya apapun latar belakang suku, agama, dan bahasanya. Dengan cinta itu kita bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” katanya.
Kedua, kita harus siap menjaga dan membela NKRI. Menjaga kedaulatannya, menjaga rakyatnya, menjaga karakter dan identitasnya sejalan dengan sila-sila Pancasila dan UUD 1945.
Ketiga, kita harus siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan seluruh anak bangsa. Bukan saatnya lagi kita saling benci, saling menjatuhkan, atau merasa paling NKRI, paling nasionalis. Yang kita butuhkan adalah bukti kontribusi kita kepada rakyat bangsa dan negara.
Sementara itu, Gubernur Bali dalam amanatnya yang disampaikan Kepala Badan Kesbangpol mengapresiasi kinerja Fraksi PKS dalam membangkitkan semangat kebangsaan. Acara lomba ini wujud dari upaya Fraksi PKS dalam meningkatkan nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia terutama di kalangan generasi muda.
“Terima kasih telah memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan Lomba Baca Teks Proklamasi Mirip Bung Karno sesi 6. Hal ini membuktikan bahwa Fraksi PKS dan seluruh hadirin mencintai Bali. Tentu kami harus menyambut dengan baik,” katanya dalam siaran pers.
Grand Final Lomba Baca Teks Proklamasi Mirip Bung Karno ini diikuti oleh 15 finalis yang mewakili 15 provinsi. Mereka diseleksi dari seluruh Provinsi se Indonesia. Mereka datang ke Bali dan mengikuti lomba dengan pakaian adat daerah masing-masing yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
Komentar
Posting Komentar