Bonus Demografi Jadi Peluang Indonesia Capai Visi Indonesia Emas 2045
Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan manfaat bonus demografi. Pemerintah memperkirakan bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030. Bonus demografi menjadi peluang besar bagi pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya,” ucap Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan di Ruang Sidang Paripurna, Kompleks Parlemen Senayan pada Rabu (16/8/2023).
Oleh karena itu pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat memanfaatkan bonus demografi yang terjadi. Dalam hal ini pemerintah mempersiapkan agar SDM mendapat lapangan kerja untuk bisa menghasilkan produktivitas nasional.
“Sehingga kita juga harus kembangan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya,” kata Joko Widodo.
Joko Widodo mengatakan pemerintah telah menurunkan angka stunting menjadi 21,6% di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022.
Pemerintah menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar Rp 3.212 triliun dari tahun 2015 sampai 2023. Termasuk di dalamnya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, serta reskilling dan upskilling tenaga kerja melalui balai latihan kerja dan program Kartu Prakerja.
Dalam kesempatan yang sama, Joko Widodo juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki peluang besar karena sudah memiliki citra positif di mata internasional. Menurut dia, kepercayaan dari internasional ini dibangun melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.
Tingkat kepercayaan ini terlihat dalaam momentum Presidensi Indonesia di G-20, Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta Kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia 3 tahun. Hal tersebut telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan.
“Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi,” tutur dia. )
Komentar
Posting Komentar