Pengemudi Ojol yang Tewas Terjerat Kabel Optik Dituding Lalai, Keluarga Kecewa
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1691208829-1079x607.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Pihak keluarga almarhum Vadim (38 tahun), pengemudi ojol yang tewas akibat terjerat kabel optik yang menjuntai, menyayangkan pernyataan Kanit Gakkum Satlantas Jakarta Barat, AKP Agus Suwito, yang mengatakan korban tewas akibat kelalaiannya sendiri.
Sitorisme, kakak korban, mengaku kecewa dengan pernyataan yang tak berdasar tersebut, lantaran tanpa disertai bukti yang kuat seperti rekaman CCTV di lokasi kejadian ataupun saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.
"Selama tidak ada (bukti) CCTV ya mohon dihormatilah untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang membuat kami juga menjadi kecewa dengan pernyataan itu, jadi dugaannya pun berdasarkan apa kami juga belum jelas," ujar Sitorisme saat dihubungi, Jumat (4/8/2023).
Ia juga mengaku pernyataan tersebut justru semakin memberatkan pihak keluarga di tengah suasana duka atas kehilangan anggota keluarganya, terlebih keluar dari mulut pihak yang seharusnya melindungi masyarakat.
"Kami mendapat info (dari polisi) dugaan kecelakaan ini karena kelalaian adik saya, jadi itu sebenernya yang sangat disayangkan, harapan kami itu sebaiknya pihak yang seharusnya melindungi masyarakat itu (polisi) tidak mengeluarkan pernyataan yang memberatkan keluarga," jelasnya.
Sampai saat ini keluarga mengaku belum mendapatkan rekaman CCTV yang menjelaskan penyebab pasti kematian Vadim, maka keluarga berharap polisi tidak buru-buru mengeluarkan pernyataan-pernyataan tanpa disertai bukti-bukti yang mendukung.
"Jadi jelas itu sih harapan kami sebagai pihak keluarga dan kami berharap juga tidak ada pernyataan-pernyataan dulu yang di luar fakta, sebelum ada fakta yang by data mendukung," tambahnya.
Sementara dari keterangan pihak dokter IGD di RS Pelni Jakarta yang menangani Vadim kepada keluarga, terdapat luka jeratan di leher. Selain itu korban juga mengalami pendarahan hebat akibat benturan keras di bagian kepalanya.
"Kalau keterangan dokter dari fisiknya almarhum adik saya memang seperti ada jeratan di leher, yang kedua adalah ada briding, pendarahannya itu cukup parah sekali, itu (darah) keluar dari telinga, dari mulut dan dari hidung itu terjadi karena memang ada patah di bagian tengkorak bagian bawah," tuturnya.
Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya luka jeratan di leher korban, saat keluarga memandikan jenazahnya, sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kober, Pekayon, Jakarta Timur.
"Jadi pada saat dimandiin itu keliatan memang Vadim lehernya terjerat gitu keliatan," jelasnya.
Meski telah mengikhlaskan kepergian Vandim dan tak akan menuntut siapapun, keluarga berharap ada pihak yang bertanggungjawab mengakui kelalaiannya, karena menyangkut nyawa orang dan telah menelan korban jiwa.
"Kami sih keluarga jelas kami tidak akan menuntut siapapun karena ini kami menyadari bahwa ini murni musibah, tapi harapannya ada pihak yang bertanggung jawab dan menyatakan bahwa betul ini kelalaian kami, ada iktikad baiklah karena ini sudah menelan korban jiwa," tutup Sitorisme.
Sebelumnya Kanit Gakkum Satlantas Jakarta Barat, AKP Agus Suwito, menyatakan dari hasil penyelidikan awal, korban mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan meninggal dunia disebabkan karena kelalaiannya saat berkendara.
"Dari Hasil penyelidikan masih kita lidik masih kita kembangkan apa sih penyebab langsung dari info yang pertama masih oc (out control), yaitu yang disebabkan karena kelalaian pengendara itu sendiri yang menyebabkan laka lantas terjadi," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (1/8/2023).
Seperti yang diberitakan, Vadim seorang pengemudi ojol tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas akibat terjerat kabel optik di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, pada 28 juli 2023 sekitar jam 23.00 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Pelni Jakarta dan mendapatkan perawatan, namun nyawanya tak tertolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar