Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bogor Featured Pilihan

    Puluhan Hektare Sawah di Bogor Retak karena Kemarau, Petani Gagal Panen - Beritasatu

    5 min read

     

    Puluhan Hektare Sawah di Bogor Retak karena Kemarau, Petani Gagal Panen

    Kamis, 10 Agustus 2023 | 07:45 WIB
    Penulis: Desi Wahyuni Chaniago | Editor: BW
    Seorang petani di Kampung Galur, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, beraktivas di sawahnya yang mengalami retak dan kering akibat kemarau panjang, Rabu 9 Agustus 2023.
    Seorang petani di Kampung Galur, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, beraktivas di sawahnya yang mengalami retak dan kering akibat kemarau panjang, Rabu 9 Agustus 2023. (Beritasatu.com / Desi Wahyuni )

    Bogor, Beritasatu.com – Puluhan hektare sawah di Bogor retak karena kemarau panjang, petani pun terancam gagal panen.

    Sawah-sawah yang terdampak kemarau panjang tersebut terdapat di Kampung Galur, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Petani di wilayah tersebut menanam padi dan juga jagung. Namun, karena kurang air, akibat kemarau panjang, maka terancam gagal panen.

    BACA JUGA
    Advertisement

    Lahan persawahan mengalami retak dan mengeras akibat kurangnya curah hujan selama hampir dua bulan. Tanaman padi yang luasnya meliputi wilayah Kampung Galur telah terancam gagal panen

    Kondisi ini makin memburuk karena pasokan air dari sistem irigasi yang biasa digunakan oleh warga juga mengalami tidak mengalir. Hasilnya, para petani merasa tidak memiliki pilihan.

    "Nenek moyang kita selalu menghadapi musim kemarau ini dengan sabar, beberapa di antara kita yang menanam kacang panjang biasanya bersabar menanti datangnya hujan. Hampir sebulan ini tanah kami retak-retak," ungkap seorang warga yang dikenal dengan nama Nahli, Rabu (9/8/2023).

    BACA JUGA

    Di samping kekeringan yang melanda lahan pertanian, para petani yang menanam jagung juga menghadapi masalah serupa.

    Mereka hanya bergantung pada curah hujan sebagai sumber air. Meskipun ada alternatif lain untuk mengairi lahan pertanian, yaitu dengan mengambil air dari sungai dan menggunakan pompa, para petani harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 100.000 untuk membeli bensin.

    "Kegiatan menanam jagung saya terhambat. Tidak hanya mengandalkan air hujan, saya mencoba mengambil air dari kali dengan pompa, tetapi biaya bensin yang diperlukan mencapai Rp 100.000," ujar seorang petani jagung bernama Endang.

    BACA JUGA

    Para warga berharap agar pemerintah daerah dapat mengambil langkah konkret dengan menyediakan mesin pengairan selama musim kemarau yang berkepanjangan ini.

    BERITA TERKAIT

    Warga Temanggung Berebut Pasokan Air Bersih

    Warga Temanggung Berebut Pasokan Air Bersih

    NUSANTARA
    Hadapi El Nino, Dinas Pertanian Karawang Perluas Areal Tanam Baru

    Hadapi El Nino, Dinas Pertanian Karawang Perluas Areal Tanam Baru

    NUSANTARA
    Mengering, Sungai Cisadane Jadi Obyek Wisata Dadakan

    Mengering, Sungai Cisadane Jadi Obyek Wisata Dadakan

    MEGAPOLITAN
    Dampak Kemarau, Petani Ikan di Subang Merugi dan Kelimpungan Cari Pasokan Air

    Dampak Kemarau, Petani Ikan di Subang Merugi dan Kelimpungan Cari Pasokan Air

    NUSANTARA
    Kekeringan Meluas di Jatim, Bondowoso Butuh Suplai Air Segera

    Kekeringan Meluas di Jatim, Bondowoso Butuh Suplai Air Segera

    NUSANTARA
    Antre Air Bersih Berhari-hari, Warga Semarang Letakkan Jeriken

    Antre Air Bersih Berhari-hari, Warga Semarang Letakkan Jeriken

    NUSANTARA

    BERITA TERKINI

    Antar Al Nassr ke Final Liga Champions Arab, Cristiano Ronaldo Beri Respons Berkelas

    Antar Al Nassr ke Final Liga Champions Arab, Cristiano Ronaldo Beri Respons Berkelas

    SPORT 1 menit yang lalu
    Rivan dan Nizar Dicoret, Timnas Voli Indonesia Targetkan 6 Besar di Kejuaraan Asia

    Rivan dan Nizar Dicoret, Timnas Voli Indonesia Targetkan 6 Besar di Kejuaraan Asia

    SPORT 8 menit yang lalu
    Gelar Perkara Kasus Dugaan TPPU Panji Gumilang Dilanjutkan 16 Agustus

    Gelar Perkara Kasus Dugaan TPPU Panji Gumilang Dilanjutkan 16 Agustus

    NASIONAL 40 menit yang lalu
    Harga Emas Terlempar ke Zona Merah, Investor Tunggu Data Inflasi AS

    Harga Emas Terlempar ke Zona Merah, Investor Tunggu Data Inflasi AS

    EKONOMI 42 menit yang lalu
    Puluhan Hektare Sawah di Bogor Retak karena Kemarau, Petani Gagal Panen
    Komentar
    Additional JS