Air Sumur di Kediri Diduga Tercemar BBM, Pertamina Uji Lab
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2023%2F09%2F08%2Fsatpol-pp-bogor-turun-tangan-soal-sumur-warga-tercampur-bbm_169.jpeg%3Fw%3D400%26q%3D90)
Air sumur warga Kelurahan Tempurejo, Pesantren, Kota Kediri diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM).
Dikutip dari detik.com, dugaan pencemaran air sumur ini sudah terjadi sejak awal Agustus 2023. DLHKP dan Dinas Kesehatan Kota Kediri sudah turun tangan dan melakukan pengambilan sampel air.
Air di sumur warga mengeluarkan bau menyerupai bahan bakar minyak. Ada sebanyak 14 sumur di Kelurahan Tempurejo yang diduga tercemar. Sumur itu berbau dan airnya terasa licin. Parahnya, beberapa air sumur berwarna keruh dan hitam.
Karena kondisi air sumur yang tercemar semakin parah, hari ini Pemerintah Kota Kediri didampingi Polres Kediri mengambil sampel air. Ini untuk mengetahui penyebab pencemaran sumber air sumur tersebut.
Salah seorang warga Kelurahan Tempurejo di RT 2 RW 5, Sulastri mengaku kondisi air sumur miliknya sejak Agustus semakin memburuk.
"Kondisi air sumur semakin ke sini semakin keruh dan mengental di bagian permukaannya. Saya juga mencium bau air yang menyengat serupa bau minyak. Saya tidak mau menuduh tapi baunya ya seperti itu, seperti minyak," kata Sulastri, Sabtu (9/9).
Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Ketua RT 5 RW 2 Abdulloh Mubarok. Dia bahkan menyebut bau air sumur itu mirip Pertalite. "Baunya seperti BBM Pertalite. Berminyak, lengket," kata Mubarok.
Mubarok mengatakan, hal ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Sementara, untuk keperluan minum dan mandi cuci kakus, warga hanya mengandalkan droping air dari DLHKP dan PDAM Kota Kediri.
Setiap pagi dan sore, instansi itu bergantian mengirimkan air untuk warga. Ada 10 tandon isi 400 liter dan 4 tandon berisi 200 liter.
Dalam 15 hari terakhir, warga juga mendapatkan bantuan air galon dari SPBU di sekitar lokasi. Namun per kemarin, bantuan itu dihentikan tanpa keterangan.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F08%2F20%2Fketerangan-pers-presiden-joko-widodo-bandara-internasional-kualanamu-1_169.png)
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan pencemaran BBM dalam air sumur tersebut.
"Masih dilakukan pengecekan bersama dinas terkait," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/9).
Saat ini, imbuhnya, Pertamina tengah mencari sumber pencemaran air tersebut.
"Ini yang sedang kita investigasi, karena belum ada indikasi kebocoran. Kita sedang mencari sumbernya," katanya.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menambahkan pihaknya sudah menunggu hasil uji lab dari tim ahli ITS.
Ahad menjelaskan ini adalah hasil uji lab kedua yang dilakukan Pertamina.
Sebelumnya, Pertamina juga telah menguji lab air sumur yang diduga tercemar minyak atau BBM. Namun, dalam uji lab tersebut, tidak ditemukan indikasi pencemaran.
Hal itu juga menjadi alasan mengapa Pertamina memberhentikan bantuan air bersih kepada warga Kelurahan Tempurejo, Pesantren, Kota Kediri.
0 Komentar