Kawasan Rempang di Batam Ditaksir Datangkan Investasi Rp 381 Triliun hingga 2080 - Jawa Pos

 

Kawasan Rempang di Batam Ditaksir Datangkan Investasi Rp 381 Triliun hingga 2080 - Jawa Pos


JawaPos.com - Pemerintah kembangkan Kawasan Rempang yang termasuk dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dalam proyek tersebut, tercatat nilai investasi mencapai Rp 381 triliun hingga tahun 2080 dan mampu menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 306.000 orang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pengembangan ini dilakukan, terlebih pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Batam mencapai 6,84 persen lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,31 persen. Menunjukkan bahwa geliat pemulihan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau terus meningkat. Oleh sebab itu, dipandang baik untuk pemberian tambahan insentif.

"Melalui KEK, kepastian dan kemudahan berusaha, penyediaan tenaga kerja yang terampil (skilled labour), serta pengembangan beberapa kawasan yang belum berjalan, seperti Kawasan Rempang dan Kawasan Galang dan Galang Baru," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4).

Ia berharap, Kawasan Rempang dapat menjadi tujuan investasi, terutama investor asing, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan regional.

Airlangga memastikan, pertumbuhan ekonomi Batam akan terus meningkat sejalan dengan upaya optimalisasi pengembangan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam dan Kepulauan Riau.

Dalam mendukung pengembangan Kawasan KPBPB Batam tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan acara Launching Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam Provinsi Kepulauan Riau, di Jakarta, Rabu (12/4).

"Acara launching tersebut diharapkan menjadi awal pengembangan Kawasan Rempang sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi dalam pengembangan industri, pariwisata, dan jasa, dengan memberikan berbagai fasilitas dan insentif baik fiskal maupun non fiskal," tuturnya.

Ia menjelaskan, pengembangan Kawasan Rempang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan langkah-langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). Hal ini sesuai dengan program yang telah disusun dalam Rencana Induk Pengembangan KPBPB BBK yang Perpres-nya dapat segera ditetapkan, yakni terkait industri, jasa, dan pariwisata.

"Nah tentu dengan rencana induk ini diharapkan Kawasan Rempang bisa dikembangkan untuk industri, jasa, dan pariwisata, dan diharapkan efeknya bisa berkembang. Tentu Batam Bintan Karimun, termasuk Rempang ini, dekat dengan Singapura dan Malaysia, (sehingga) diharapkan kita bisa memberikan daya saing yang tinggi di Kawasan tersebut," jelas Airlangga.

Airlangga berharap pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikan spillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Letak Pulau Rempang yang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini ditambah dengan peran Indonesia dalam ASEAN Chairmanship pada Tahun 2023 yang akan menunjukkan daya saing Indonesia dan mendukung produktivitas ekonomi di negara ASEAN lainnya.

Pelaksanaan rencana investasi yang dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha secara keseluruhan sampai dengan Tahun 2080 sebesar kurang lebih Rp381 triliun. Investasi yang akan dilakukan antara lain industri menengah, industri manufaktur dan logistik, kawasan pariwisata terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.

"Untuk Tahap I sampai dengan Tahun 2040 akan direalisasikan investasi sekitar Rp29 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 186.000 orang melalui pengembangan industri manufaktur dan logistik, pariwisata MICE, dan kegiatan perumahan yang didukung oleh perdagangan dan jasa," tandasnya.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya