Pilihan

KTT ke-20 ASEAN-India, Jokowi Soroti Penyelundupan Manusia-Narkoba - idntimes

 

KTT ke-20 ASEAN-India, Jokowi Soroti Penyelundupan Manusia-Narkoba

Jokowi ingin jadikan laut sebagai korporasi, bukan konfronta

KTT ke-20 ASEAN-India, Jokowi Soroti Penyelundupan Manusia-Narkoba

Presiden Jokowi buka KTT ke-20 ASEAN-India 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-India di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/9/2023). Jokowi mengapresiasi kehadiran Perdana Menteri (PM) India, Narenda Modi, yang masih sibuk mempersiapkan KTT G20.

"Saya sangat menghargai kehadiran PM Modi di tengah persiapan KTT G20. Terima kasih sekali lagi PM Modi," ujar Jokowi.

Baca Juga: Buka KTT ASEAN ke-43, Presiden Jokowi Serukan Persatuan ASEAN

1. Jokowi sebut kerja sama antara ASEAN-India telah memberikan banyak manfaat

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut kerja sama antara ASEAN-India telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Meski demikian, Jokowi berharap kerja sama tersebut terus dioptimalkan.

"Apalagi kita lihat potensi besar Samudra India yang menghubungkan 33 negara dengan 2,9 miliar jiwa dan seperlima GDP dunia di 2025," ucap dia.

Baca Juga: ASEAN-BAC Umumkan 8 Proyek Warisan untuk ASEAN, Ini Rinciannya

2. Jokowi soroti soal penyelundupan manusia hingga narkoba

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa ASEAN-India memiliki potensi kerja sama untuk didorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritin dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan.

"Selain itu, kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkoba, dan juga illegal unregulated unreporter facing," kata dia.

3. Jokowi ingin menjadikan laut sebagai korporasi, bukan konftrontasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin menjadikan laut sebagai korporasi, bukan konfrontasi. Oleh karena itu, stabilitas laut perlu dijaga kedamaiannya.

"Dengan menghormati hukum internasional, mendorong habit of cooperation dan membangun arstitektur kawasan yang inklusif. Ini adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjadi epicentrum of growth," katanya.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek