Rempang Eco City Ditolak Warga, Ini Profil Xinyi Group Investor dari Cina yang Pernah Dikunjungi Bahlil

 

Rempang Eco City Ditolak Warga, Ini Profil Xinyi Group Investor dari Cina yang Pernah Dikunjungi Bahlil

Agung Sedayu

Selasa, 12 September 2023 18:43 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) bersama CEO Xinyi Group Gerry Tung (kanan) dalam kunjungan kerja ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China, Selasa (18/7/2023). (ANTARA/HO-Kementerian Investasi/BKPM)

TEMPO.COJakarta - Pada Juli lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana investasi Xinyi Grup di Kawasan Rempang Eco City yang terletak di Batam, Kepulauan Riau. Sebelumnya, Bahlil pun telah mengunjungi kantor perusahaan tersebut di Wuhu Cina.

"Saya lihat Xinyi adalah salah satu pemain yang terbesar di dunia yang insyaallah akan melakukan investasi di Indonesia, di Rempang," ucap Bahlil.

Xinyi Group merupakan perusahaan dari Xinyi Glass dan Xinyi Solar adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan memiliki operasi di seluruh dunia. Perusahaan ini adalah salah satu produsen kaca terbesar, dengan berbagai produk kaca yang digunakan dalam sektor otomotif, konstruksi, dan energi.

Rencananya, Xinyi Group akan membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di kawasan Rempang Eco City. CEO Xinyi Group Gerry Tung menilai peningkatan investasi dan potensi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong Xinyi Group menambah investasinya di Indonesia. Dia mengaku sudah memperhatikan selama beberapa tahun ini dan menilai investasi di Indonesia sangat bagus.

Namun tampaknya pembangunan Rempang Eco City tidak berjalan mulus. Proyek tersebut ditolak warga. Ribuan warga Pulau Rempang menolak digusur. Pada 7 September 2023 aparat gabungan dari TNI, Polri, dan BP Batam memaksa masuk ke kampung adat Rempang untuk pemasangan patok proyek. Warga menolak dan berupaya menghadang aparat sehingga terjadi bentrok.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Badan Pengusahaan atau BP Bata, sebelumnya memastikan pengembangan proyek ini masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2023. Nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp 381 triliun hingga tahun 2080.

Masuknya pembangunan Rempang sebagai PSN 2023 tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan pengembangan Pulau Rempang diharapkan dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi (spillover effect) bagi Kota Batam serta kabupaten atau kota lain di Provinsi Kepri.

RIANI SANUSI PUTRI | YOGI EKO SAPUTRA

Berita terkait

Ini Sosok Menteri Bahlil yang Diutus Jokowi Selesaikan Konflik Rempang Batam

Ini sosok Bahlil Lahadalia yang diutus Presiden Jokowi untuk menyelesaikan konflik di Pulau Rempang, Batam.

Profil Xinyi Group, Perusahaan China yang Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang Batam hingga 2080

1 jam lalu

Profil Xinyi Group, Perusahaan China yang Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang Batam hingga 2080

Xinyi Group adalah sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong, Cina, dan memiliki wilayah operasi di seluruh dunia

Terpopuler: Mahfud MD Buka Suara Status Tanah di Pulau Rempang, Jokowi: Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit Sepekan Lagi

2 jam lalu

Terpopuler: Mahfud MD Buka Suara Status Tanah di Pulau Rempang, Jokowi: Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit Sepekan Lagi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka suara menjelaskan status tanah di Pulau Rempang.

Jokowi Bakal Utus Bahlil, Warga Pulau Rempang: Kalau Bisa Kami Jangan Direlokasi

11 jam lalu

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya