Sosok Eko, Siswa SMK yang Memulung Usai Pulang Sekolah Untuk Bayar SPP,Naik Sepeda Cari Barang Bekas
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Soleh Eko Wibowo alias Eko, siswa SMK yang viral karena memulung usai pulang sekolah.
Ia memulung untuk bayar SPP dan membantu orangtuanya.
Sebagai anak remaja, Eko tergolong pemuda yang tidak gengsi apalagi malu memulung di tengah pergaulan modern saat ini.
Bahkan Eko yang duduk di bangku kelas XII SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul mengayuh sepeda ontel sejauh 15 km.
Kisah Eko sempat viral di media sosial karena memulung sepulang sekolah.
Eko biasanya tidak langsung pulang ke rumah tapi menuju ke belakang sekolah mencari barang bekas seperti botol dan gelas bekas minuman ringan.
Satu per-satu Eko menyingkirkan sampah untuk mencari barang bekas pilihannya.
Setelah kantong kreseknya penuh, Eko mengambil sepeda berwarna putih pemberian salah seorang guru di sekolahnya.
Kemudian Eko menempuh perjalanan sekitar 15 km menuju rumahnya di Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar.
Selama perjalanan ke rumah, Eko kadang masih berhenti untuk mengambil gelas minuman ringan.
Ketika jalan menanjak, Soleh Eko Wibowo mengayuh sepedanya sambil berdiri agar lebih ringan.
Sejumlah ibu-ibu yang sedang duduk di pinggir jalan sempat menyapa Soleh Eko Wibowo.
Di awal-awal bersekolah, Soleh Eko Wibowo selalu berjalan kaki.
Guru dan warga yang melihat perjuangan Eko pun akhirnya iba dan memberi pemuda itu sepeda.
"Tidak malu, nanti barang bekas ini dikumpulkan di rumah, lalu setelah banyak dijual" tutur Eko, Rabu (13/9/2023) mengutip Kompas.com (grup Suryamalang).
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fasset-2.tstatic.net%2Fmedan%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FSosok-Eko-Siswa-SMK-yang-Memulung-Usai-Pulang-Sekolah-Untuk-Bayar-SPPNaik-Sepeda-Cari-Barang-Bekas.jpg)
"Biasanya dapat antara Rp15.000 sampai Rp25.000, kadang lebih, kadang kurang," imbuhnya.
Jika waktu libur tiba, siswa kelas XII Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran ini memilih menghabiskan waktu untuk memulung sampah.
Tak jarang Eko sampai ke wilayah Kapanewon Ngawen demi memulung.
Meski tidak banyak hasil yang didapatkan hal ini cukup untuk membantu biaya jajan dan kebutuhan sekolah.
Tumbuh dalam keluarga yang kekurangan, Eko tidak mudah menyerah.
Ibunya bekerja sebagai tukang kebun, serta menjual makanan jika ada pesanan, dan ayah sambungnya buruh bangunan.
"Ya untuk jajan dan beli kuota," kata Soleh Eko Wibowo.
Cita-cita Eko tika muluk-muluk, pemuda itu hanya ingin menjadi kreator konten atau berjualan angkringan setelah lulus sekolah
Saat ini Eko sudah merintis membuat akun media sosial yang berisi tentang animasi dan komik.
"Dulu YouTube saya sudah 500 pengikut, tapi hilang. Sekarang mulai lagi, baru 70-an pengikut," katanya.
Kepala Sekolah SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Prihadi mengatakan, Soleh Eko Wibowo berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Kendati tergolong siswa biasa, Eko Wibowo memiliki ketekunan.
Supater Murbo membenarkan siswanya tersebut sering mengambil barang bekas untuk dijual sepulang sekolah.
Pihak sekolah juga menyebut Eko mendapatkan bantuan dari donatur untuk meringankan biaya sekolahnya.
Selain itu, lanjut Supater, siswa kelahiran 27 September 2003 ini terlebih dahulu menghabiskan waktu sekitar satu jam memanfaatkan WiFi sekolah untuk mengedit animasinya.
Pihak sekolah mendukung hobi Eko tersebut dan diharapkan hobi tersebut dapat menambah pendapatannya sebagai kreator konten.
"Dia betah di sekolah, pas sudah jam pulang dia manfaatin WiFi dulu untuk buat animasi dan komik," kata Supater.
Supater berharap, anak didiknya ini bisa sukses dan membantu perekonomian keluarganya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar