Warga Desak Pemerintah dan Swasta Bersihkan 17 Sumur yang Tercemar Pertamax di Bogor By BeritaSatu

 

Warga Desak Pemerintah dan Swasta Bersihkan 17 Sumur yang Tercemar Pertamax di Bogor

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Warga Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 11 September 2023, mendapatkan air bersih karena sumur-sumur mereka mengeluarkan Pertamax.
Warga Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 11 September 2023, mendapatkan air bersih karena sumur-sumur mereka mengeluarkan Pertamax.

Bogor, Beritasatu.com – Sebanyak 17 sumur tercemar bahan bakar minyak jenis Pertamax di Kampung Nagrog, Kabupaten Bogor. Warga setempat pun kini bergantung bantuan air bersih karena tidak bisa mengambil air dari sumur mereka. Mereka mendesak pemerintah dan swasta untuk membersihkan sumur-sumur mereka.

Ketua RT 02 Kampung Nagrog, Ishak, mengungkapkan, warga benar-benar tergantung kepada bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal itu karena sumur sudah tidak dapat digunakan.

Petugas dari Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor telah mengirim dua kali air bersih. Setiap datang, petugas mengirim 5.000 liter kepada 18 keluarga.

"Jika air habis, kami harus menghubungi lagi untuk meminta pengiriman air," katanya.

Sebelumnya, Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan karena sumur-sumur warga yang mengalami kekeringan justru mengeluarkan BBM jenis Pertamax.

Meskipun mendapatkan BBM gratis, warga kesulitan dalam memperoleh air bersih dan mengkhawatirkan kemungkinan terbakarnya BBM tersebut.

Fenomena aneh ini terjadi di Kampung Nagrog RT 02 RW 05, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor

Setidaknya 17 sumur warga mengeluarkan BBM yang diduga sebagai jenis Pertamax. Pencemaran air ini telah berlangsung selama sekitar 7 tahun.

Gejala pencemaran ini sebenarnya telah dirasakan warga bertahun-tahun sebelumnya saat musim kemarau, ketika air sumur mereka mulai berbau bensin. Namun, situasi ini tidak pernah menjadi begitu parah hingga mencapai titik terparah selama musim kemarau ini.

Warga bahkan pernah menggunakan air dari sumur untuk menghidupkan kendaraan bermotor.

Namun, hingga saat ini, pihak SPBU belum memberikan perhatian atau tanggapan terhadap masalah ini. Ishak menyatakan, "Belum ada perhatian dari pihak SPBU,” katanya.

Dari hasil pemantauan, SPBU di Kampung Nagrog sudah ditutup oleh pihak kepolisian. Sebuah truk tangki terlihat datang ke SPBU, tetapi tujuan kedatangannya tidak diketahui, karena pihak SPBU menolak memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya