Guru Besar UGM Nilai Pasokan Listrik PLN Belum Terserap Masyarakat dan Industri
Penulis: Mita Amalia Hapsari | Editor: RZL
Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar bidang Power and Energy System dari Universitas Gadjah Mada, Profesor Tumiran, mengungkapkan bahwa meskipun pasokan listrik PLN berlebih, masih banyak yang belum terserap oleh masyarakat dan industri.
"Faktanya sampai hari ini, konsumsi kita baru bisa menyerap sekitar 1.100 kwh per kapita. Artinya, pertumbuhan permintaan kita tidak mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Walaupun mungkin ekonomi kita tumbuh, tetapi menurut pandangan saya itu masih bersifat konsumtif bukan berbasis produktivitas," kata Tumiran saat diwawancarai Beritasatu.com secara daring, Selasa (14/11/2023).
Tumiran yang ikut merumuskan kebijakan Bauran Energi Nasional, mengakui bahwa target porsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025, seperti yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, terlalu optimistis.
"Dahulu kami yakin bahwa ekonomi kita akan tumbuh sekitar 6 sampai 7% rata-rata per tahun sejak 2012. Dengan demikian, konsumsi listrik kita diharapkan di 2025 bisa mencapai 2500 kwh per kapita, dan 2050 bisa mencapai 7.500 kwh per kapita," ucapnya.
Ia menyoroti ketidaksesuaian besaran target dengan serapan konsumsi listrik masyarakat, yang menyebabkan over capacity atau kelebihan pasok listrik PLN. Tumiran menekankan pentingnya melihat peningkatan demand di sisi hilir, bukan hanya pasokan listrik di sisi hulu.
"Untuk mengatasi itu, gerakan ekonomi yang didorong oleh pemerintah sekarang harus berbasis produktivitas. Investor harus masuk, industri harus tumbuh, supaya industri kita berkembang," tambahnya.
Selain itu, Tumiran mencermati kondisi konsumsi listrik masyarakat yang masih menggunakan daya 1.300 VA. Ia berharap pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan meningkatkan kebutuhan listrik ke depannya.
"Dengan 1.300 VA, apa yang bisa digerakkan ekonomi? Ini artinya gambaran masyarakat kita masih pas-pas dengan listrik yang 1.300 VA. Bagaimana didorong ke depan kalau ekonomi kita bisa tumbuh, tidak ada lagi pelanggan 1300 VA minimal adalah pelanggan 2.200 VA," tutup Tumiran
Komentar
Posting Komentar