Penyaluran KUR 2023 Dikhawatirkan Tak Mencapai Target
Penulis: Arnoldus Kristianus | Editor: HE
Jakarta, Beritasatu.com - Langkah pemerintah dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dianggap belum mencapai tingkat optimal. Penyaluran KUR terkendala oleh masalah teknis terkait subsidi bunga, yang berpotensi memengaruhi pertumbuhan UMKM jika tidak sesuai dengan harapan.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius menyatakan bahwa belum tercapainya target penyaluran KUR pada 2023 disebabkan oleh masalah administrasi yang memakan waktu, terutama dalam diskusi tentang subsidi bunga. Data Satuan Informasi Kredit Program hingga 20 November 2023 mencatat realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 218,4 triliun atau 73,54% dari target Rp 297 triliun kepada 3,93 juta debitur.
"Perlu langkah bersama untuk memastikan penyaluran KUR yang dapat memberdayakan UMKM secara tepat sasaran," kata Yulius, di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Dia juga menyoroti pentingnya penguatan pada ranah pengawasan yang telah dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi (monev) penyaluran KUR.
Sementara suku bunga/marjin KUR telah ditetapkan untuk berbagai skema, seperti super mikro, mikro, dan kecil, serta pembatasan jumlah akses ke KUR mikro berdasarkan sektor ekonomi. Dia menegaskan bahwa capaian penyaluran KUR dapat mencapai 80% dengan upaya lebih lanjut dalam satu bulan terakhir.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mencatat beberapa faktor yang menyebabkan implementasi KUR tidak optimal, termasuk kurangnya dominasi generasi muda dalam pelaku UMKM. Tauhid menekankan perlunya dorongan dari pemerintah untuk meningkatkan jumlah pengusaha muda.
Komentar
Posting Komentar