Di Depan Para Tentara, Putin Kembali Deklarasi Maju Pilpres Rusia 2024 - CNN Indonesia

Di Depan Para Tentara, Putin Kembali Deklarasi Maju Pilpres Rusia 2024

CNN Indonesia
Jumat, 08 Des 2023 23:10 WIB
Vladimir Putin kembali menyatakan bakal maju di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan saat bertemu para tentara yang menyerang Ukraina.
Vladimir Putin kembali menyatakan bakal maju di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan saat bertemu para tentara yang menyerang Ukraina. (AFP/Gavriil Grigorov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2024. Rencana tersebut memungkinkan pemimpin Kremlin itu memperpanjang kekuasaannya selama puluhan tahun hingga 2030-an.

Pengumuman tersebut disampaikan saat ia menghadiri acara bersama personel militer, termasuk mereka yang ikut serta dalam serangan militer ke Ukraina, sesuai perintah Putin pada Februari 2022.

Lihat Juga :

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak akan menyembunyikannya: Saya memiliki pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda. Namun ini adalah saatnya keputusan harus diambil," kata Putin pada upacara tersebut, seperti diberitakan AFP, Jumat (8/12).

"Saya akan mencalonkan diri sebagai presiden Federasi Rusia," pengumuman Putin.

Dalam kesempatan itu, Putin berbicara dengan Letnan Kolonel Artyom Zhoga, seorang perwira militer Rusia. Ia menyambut baik rencana Putin untuk kembali nyapres tahun depan.

"Berkat tindakan Anda, keputusan Anda, kami telah memperoleh kebebasan," kata Zhoga, seraya menambahkan: "Kami membutuhkan Anda. Rusia membutuhkan Anda."

Putin yang kini berusia 71 tahun telah memimpin Rusia sejak pergantian abad. Ia telah memenangkan empat pemilihan presiden dan sempat menjabat sebagai perdana menteri dalam sistem di mana oposisi hampir tidak ada.

Ia diperkirakan tidak bakal menghadapi tantangan besar dalam untuk mendapatkan masa jabatan kelima dan kemungkinan akan mencari mandat seluas mungkin untuk menyembunyikan perselisihan domestik mengenai konflik Ukraina.

Setelah reformasi konstitusi yang kontroversial pada 2020, ia mungkin akan tetap berkuasa setidaknya hingga tahun 2036.

Pilihan Redaksi

Pada November 2023, Putin memperketat aturan media dalam meliput Pemilu 2024, dengan melarang beberapa media independen mengakses tempat pemungutan suara.

Pemilu mendatang diadakan tiga hari, mulai 15 hingga 17 Maret 2024, sebuah langkah yang menurut para pengkritik Kremlin membuat jaminan transparansi menjadi lebih sulit.

Lima partai besar diperbolehkan mengajukan calon pada pemilu 2024 tanpa mengumpulkan tanda tangan. Mereka semua mendukung Kremlin dan serangan di Ukraina.

Sementara itu, sosok yang dinilai menjadi saingan paling terkenal Putin, Alexei Navalny, saat ini menjalani hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan yang menurut para pendukungnya tidak benar.

Alexei Navalny sebelumnya mengatakan Putin telah memimpin Rusia ke jalan buntu menuju kehancuran, membangun sistem penjilat korup yang rapuh yang pad akhirnya akan menghasilkan kekacauan daripada stabilitas.

Oleh sebab itu, melalui pernyataan tertulis dari timnya, Navalny pada Kamis (7/12) mendorong masyarakat Rusia untuk memilih kandidat selain Putin dan menyebut pemungutan suara tersebut sebagai "parodi" prosedur pemilu.

Sejak melancarkan serangannya terhadap Ukraina pada Februari lalu, Kremlin telah melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang disamakan oleh kelompok hak asasi manusia dengan penindasan di era Soviet.

Ribuan orang telah ditahan dan dipenjara karena protes, dan ribuan lainnya meninggalkan negara tersebut karena takut dipanggil untuk berperang.

(AFP/chri)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek