Rabu
20Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Korsel Sebut Ukraina Jadi Tempat Uji Coba Rudal Korut - detik

    4 min read

     

    Korsel Sebut Ukraina Jadi Tempat Uji Coba Rudal Korut

    Novi Christiastuti - detikNews
    Kamis, 11 Jan 2024 16:32 WIB
    A view shows parts of an unidentified missile, which Ukrainian authorities believe to be made in North Korea and was used in a strike in Kharkiv earlier this week, amid Russias attack on Ukraine, in Kharkiv, Ukraine January 6, 2024. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy
    Penampakan puing rudal yang disebut buatan Korut yang digunakan Rusia menyerang Ukraina (dok. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy)
    New York -

    Korea Selatan (Korsel) menyebut Ukraina, yang sedang berperang dengan Rusia, menjadi tempat uji coba bagi rudal-rudal berkemampuan nuklir buatan Korea Utara (Korut). Hal ini disampaikan setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Seoul, menuduh Moskow menembakkan rudal Korut dalam serangan ke Ukraina.

    Seperti dilansir Reuters, Kamis (11/1/2024), Duta Besar Korsel untuk PBB Hwan Joon-kook menyebut penggunaan rudal Korut oleh Rusia memberikan "wawasan teknis dan militer yang berharga bagi Pyongyang soal persenjataannya.

    "Dengan mengekspor rudal ke Rusia, DPRK (nama resmi Korut-red) menggunakan Ukraina sebagai tempat uji coba rudal berkemampuan nuklir," sebut Hwang saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu (10/1) waktu setempat.

    ADVERTISEMENT

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    "Beberapa pakar menilai bahwa rudal-rudal yang ditembakkan ke Ukraina adalah jenis KN-23, yang menurut klaim DPRK, bisa mengirimkan hulu ledak nuklir," ujarnya.

    Trump Puji Pakaian Zelensky saat Bertemu Lagi di Gedung Putih - CNN Indonesia Baca juga Trump Puji Pakaian Zelensky saat Bertemu Lagi di Gedung Putih - CNN Indonesia

    Hwang menyebut bahwa menurut klaim Pyongyang, satu rudal jenis itu bisa mengudara sejauh 460 kilometer -- setara dengan jarak dari lokasi peluncuran rudal Korut ke kota Pusan di Korsel.

    "Dari sudut pandang Korea Selatan, ini merupakan simulasi serangan," ucap Hwang dalam pernyataannya.

    Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam forum yang sama menyampaikan kecaman untuk Rusia karena menggunakan rudal buatan Korut dalam serangannya terhadap Ukraina. Wood dan sejumlah sekutu AS lainnya menyebut langkah Moskow itu akan melanggar resolusi PBB.

    "Sangat menjijikkan bahwa seorang anggota tetap Dewan Keamanan PBB secara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan untuk menyerang negara anggota PBB lainnya, pelanggaran yang menambah penderitaan rakyat Ukraina, mendukung perang brutal Rusia, dan melemahkan rezim nonproliferasi global," sebut Wood dalam pernyataannya.

    Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

    Macron Sebut Putin 'Predator', Ingatkan Eropa Jangan Mudah Percaya! - detikBaca juga Macron Sebut Putin 'Predator', Ingatkan Eropa Jangan Mudah Percaya! - detik

    Saksikan Video 'Penampakan Rudal Korut yang Diduga Dipakai Rusia untuk Serang Kharkiv':

    Dalam forum yang sama, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menuduh Washington telah menyebarkan informasi yang "salah". Namun dia tidak secara langsung menyangkal tuduhan yang menyebut Moskow menggunakan senjata buatan Pyongyang dalam serangannya.

    Nebenzya bahkan menyebut sidang Dewan Keamanan PBB sebagai latihan "propaganda anti-Rusia".

    "Hari ini, negara-negara Barat yang merupakan anggota Dewan Keamanan mengulangi 'fakta' bahwa militer Rusia menggunakan rudal dari DPRK dalam operasi militer khusus di Ukraina," sindirnya.

    Disebutkan Nebenzya bahwa seorang perwakilan Angkatan Udara Ukraina telah membantah adanya bukti untuk apa yang disebut oleh Washington sebagai "fakta" penggunaan rudal Korut dalam serangan ke Ukraina.

    "Jadi AS sepertinya menyebarkan informasi yang salah tanpa bersusah payah memeriksanya terlebih dahulu," tuduhnya.

    Rusia baru-baru ini melancarkan rentetan serangan paling intens terhadap Ukraina sejak invasi dimulai dua tahun lalu. Gedung Putih, dengan mengutip data intelijen terbaru, menuduh Moskow menggunakan rudal balistik jarak pendek yang berasal dari Korut dalam sejumlah serangan terhadap Ukraina.




    (nvc/idh)
    Komentar
    Additional JS