Temuan Rp 195 M dari LN ke 21 Bendahara Parpol, Mahfud: Jika Ada Sikat Aja
Jakarta -
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran Rp 195 miliar dari luar negeri ke 21 rekening bendahara partai politik atau parpol. Menko Polhukam yang juga cawapres nomor urut 3 Mahfud Md berharap KPK, kejaksaan hingga kepolisian menindaklanjuti temuan tersebut.
"Kan sudah ditindaklanjuti. Oleh PPATK dilaporkan ke KPK, ke kejaksaan, ke kepolisian. Kita tunggu," kata Mahfud di Madura, Jatim, Kamis (11/1/2024).
Mahfud berharap tiga lembaga penegak hukum itu tidak terpengaruh terhadap politik. Dia mendorong temuan tersebut untuk segera disikat.
"Dan kita berharap KPK, kejaksaan, dan kepolisian itu tidak terpengaruh oleh politik. Kalau memang ada, sikat saja," ujarnya.
Saat ditanya temuan PPATK itu jumlahnya mengalami kenaikan yang signifikan sejak 2022, Mahfud menyerahkan sepenuhnya kepada KPK.
"Ya udah, nanti biar diolah oleh KPK," ucapnya.
PPATK sebelumnya menemukan adanya aliran ratusan miliar rupiah dari luar negeri ke rekening bendahara partai politik. Ada 21 rekening bendahara yang terendus PPATK menerima aliran dana fantastis tersebut.
"Dari 21 partai politik pada 2022 itu ada 8.270 transaksi dan meningkat di 2023 ada 9.164 transaksi. Mereka termasuk yang kita ketahui menerima dana luar negeri," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube PPATK, Rabu (10/1).
Ivan mengatakan nilai transaksi itu mengalami peningkatan dibanding pada 2022. Pada 2023 transaksi aliran uang dari luar negeri ke rekening 21 bendahara parpol mencapai Rp 195 miliar.
"Di 2022 penerimaan dananya hanya Rp 83 miliar di 2023 meningkat menjadi Rp 195 miliar," kata Ivan.
Simak juga 'PPATK Temukan 36,67% Dana Proyek Nasional Masuk ke Kantong ASN-Politikus':
(dek/rfs)
Komentar
Posting Komentar