Dramatis, Ibu Muda Korban Gempa Bawean Melahirkan di Tenda Darurat
Sabtu, 30 Maret 2024 | 01:00 WIB
Ahmad Rifqi Badruzzaman / JAS
Ibu asal Dusun Dedawang, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak Pulau Bawean melahirkan bayi dengan selamat di tengah kondisi mencekam datangnya gempa susulan. (Beritasatu.com/Ahmad Rifqi Badruzzaman)
Gresik, Beritasatu.com – Kisah haru dan dramatis terjadi di tengah suasana pascagempa yang melanda Pulau Bawean, Jawa Timur. Seorang ibu muda bernama Mas Ida Zubaidah melahirkan bayi di tenda darurat.
Peristiwa dramatis tersebut terjadi pada Selasa (27/3/2024) kemarin. Kala itu, ibu muda asal Dusun Dedawang, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak Pulau Bawean itu dibantu warga dan bidan desa setempat, berjuang untuk melahirkan bayinya di tenda darurat di Dusun Dedawang Desa Telukjatidawang Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
“Warga pun membantunya dengan membuat tirai dari terpal seadanya,” kata Kepala Dusun setempat, Najmuddin, Kamis (28/3/2024).
Setelah berjuang cukup lama, diperkirakan sejak pukul 23.00 WIB, bayi dalam kandungan Ida tak kunjung melahirkan. Akhirnya bidan desa dan warga setempat memutuskan untuk segera dirujuk ke Puskesmas Tambak.
“Alhamdulillah sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Ida berhasil melahirkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan dengan selamat,” terangnya.
Setelah sang buah hati lahir dengan selamat, Ida bersama suaminya Muhammad Holik pun dapat tersenyum haru. Meskipun di tengah-tengah ketakutan datangnya gempa susulan, Ida bersama sang suami mengaku bersyukur atas kelahiran putri ketiga mereka.
“Saya bersyukur kepada Allah, bayi saya lahir dengan selamat meskipun dalam suasana mencekam ini. Kami masih bisa tersenyum dengan kehadiran bayi ini,” ucap Ida.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, dampak gempa di Pulau Bawean ada kerusakan 6.794 bangunan. Mulai dari rumah, tempat ibadah, sekolah, kantor, ponpes, fasilitas kesehatan, dan pasar di Kecamatan Tambak dan Sangkapura.
Total rincian kerusakan ringan sebanyak 4.177. Sementara rusak sedang sebanyak 1.650, dan rusak berat sebanyak 967.
Adapun data pengungsi total ada sekitar 34.149 di Kecamatan Tambak dan Sangkapura. Perinciannya lansia 5.065, dewasa 18.599, dan anak-anak 10.485.
“Kebutuhan saat ini, pendampingan psikologis, air mineral, tenda, terpal, matras, selimut, minyak telon, obat nyamuk, popok bayi, popok balita, dan popok dewasa,” ungkap Kalaksa BPBD Gresik Sukardi kepada media.
Sementara update hingga 28 Maret 2024 pukul 12.00 WIB, sudah terjadi 342 kali gempa. Gempa terbesar terjadi dengan kekuatan magnitudo 6.5 dan terkecil magnitudo 2.6.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Komentar
Posting Komentar