Hamas Rilis Video Tawanan Israel Keturunan Amerika di Gaza, Pertanda Apa?

TEL AVIV, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina Hamas merilis video pendek seorang tawanan Israel yang masih disandera di Jalur Gaza, Rabu (24/4/2024). Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu mendapat kecaman keras dari keluarga para sandera lantaran hingga 200 hari perang melawan Hamas belum ada sandera lagi yang dibebaskan.
Belum diketahui pasti berapa jumlah sandera tersisa di Gaza. Namun data Israel mengungkap, Hamas menyandera sekitar 230 orang sejak serangan pada 7 Oktober 2023. Sekitar 100 di antaranya sudah dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada akhir November 2023.
Baca Juga

Dalam video terbaru yang dirilis Hamas tampak pria bernama Hersh Goldberg-Polin (23) itu sudah tak memiliki lengan bawah lagi. Bagian tersebut putus dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Meski demikian pria keturunan Amerika-Israel terlihat dalam kondisi sehat.
Sang ibu, Rachel Goldberg-Polin, memimpin serangkaian demonstrasi untuk pembebasan anaknya. Hersh diculik oleh para pejuang Hamas saat menonton konser musik Nova.
Baca Juga

"Melihat video Hersh hari ini sungguh luar biasa. Kami lega melihatnya masih hidup, tapi kami juga prihatin dengan kesehatan dan kesejahteraan dia, sandera lain, dan semua orang yang menderita di wilayah ini," ujar Jonathan Polin, ayah Hersh, melalui pesan video.
“Kami di sini, hari ini, dengan memohon kepada semua pemimpin pihak-pihak yang melakukan perundingan, termasuk Qatar, Mesir, Amerika Serikat, Hamas, dan Israel. Beranilah, bersandarlah, manfaatkan momen ini dan capai kesepakatan," tuturnya, lagi.
Baca Juga

Sejauh ini belum ada penjelasan dari Hamas soal motif perilisan video tersebut.
Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 hingga April 2024 telah menewaskan 34.000 orang lebih dengan sekitar 77.000 lainnya luka.
Editor : Anton Suhartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar